Hati yang Diperbarui: Versi Cinta 20?

Dipublikasikan pada: 03 Aug 2025 - 02:00:19 wib
Dibaca: 162 kali
"Pembaruan sistem selesai. Memulai ulang aplikasi 'Hati'." Sebuah suara sintetis lembut membangunkan Anya dari tidurnya. Ia mengucek mata, lalu menatap layar proyektor mini yang terpancar dari implan di pergelangan tangannya. Tanggal di pojok kanan atas menunjukkan 27 Agustus 2042. Ah, hari ini. Hari di mana hatinya, secara harfiah, diperbarui.

Di era ini, patah hati bukan lagi akhir dunia. Teknologi implan emosional, yang disebut 'Hati', memungkinkan seseorang untuk memproses dan bahkan menghapus trauma emosional, serta mengoptimalkan respons terhadap cinta. Anya, setelah mengalami perpisahan menyakitkan setahun lalu, memutuskan untuk mengambil jalan ini. Versi lamanya, V1.7, penuh dengan bug dan kerentanan. Dia berharap V2.0, atau yang sering disebut 'Versi Cinta 20?', akan memberinya awal yang baru.

Anya bangkit dari ranjang kapsulnya, lalu berjalan ke cermin digital di dinding. Bayangannya muncul, diiringi dengan informasi kesehatan dan status emosional. "Kejernihan emosional: 87%. Optimisme: 92%. Kapasitas cinta: 99%." Anya tersenyum tipis. Angka-angka itu terlihat menjanjikan, tapi ia tahu, cinta bukan tentang algoritma.

Dia bekerja sebagai desainer antarmuka di StellarTech, sebuah perusahaan teknologi raksasa yang mengembangkan teknologi 'Hati'. Ironis, memang. Menciptakan alat untuk mengelola emosi, sementara dirinya sendiri berjuang untuk memahami perasaannya. Mantan pacarnya, Liam, adalah kepala tim pengembang 'Hati'. Perpisahan mereka terjadi karena Liam terlalu fokus pada pekerjaannya, terlalu terobsesi untuk menyempurnakan mesin cinta, hingga lupa memelihara cinta yang nyata.

Di kantor, suasana terasa lebih hidup dari biasanya. Semua orang membicarakan peluncuran 'Versi Cinta 20?' secara global. Anya berusaha untuk tidak terlalu terlibat. Ia ingin fokus pada pekerjaannya, mendesain antarmuka untuk aplikasi pendamping 'Hati'. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk memantau dan mengelola emosi mereka secara real-time, serta terhubung dengan pengguna lain yang kompatibel secara emosional.

Saat jam makan siang, Anya duduk sendirian di taman virtual di atap gedung. Taman itu dirancang untuk mensimulasikan berbagai ekosistem alam, lengkap dengan suara burung dan aroma bunga. Anya memilih pemandangan hutan pinus yang tenang. Ia menutup mata, mencoba untuk menenangkan pikirannya.

Tiba-tiba, sebuah notifikasi muncul di layar implannya. "Pengguna kompatibel terdekat: Liam. Jarak: 5 meter." Anya membuka mata dengan terkejut. Liam? Apa yang dia lakukan di sini?

Liam berjalan menghampirinya, wajahnya terlihat ragu. "Anya... boleh aku duduk?"

Anya mengangguk tanpa berkata apa-apa.

"Aku... aku tahu ini canggung," kata Liam, "tapi aku ingin mengucapkan selamat. Aku tahu kau baru saja memperbarui implanmu."

"Terima kasih," jawab Anya singkat.

Keheningan canggung menggantung di antara mereka. Anya bisa merasakan matanya memindai dirinya, mencoba membaca perubahan yang mungkin terjadi.

"Aku... aku harap ini membantumu," kata Liam akhirnya. "Aku tahu betapa sulitnya..."

"Kau tidak tahu," potong Anya. "Kau tidak tahu apa-apa."

Liam terdiam. Ia tahu Anya benar. Ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya, terlalu asyik dengan algoritmanya, hingga tidak menyadari luka yang ia torehkan.

"Aku... aku minta maaf," kata Liam dengan tulus. "Aku tahu permintaan maafku tidak akan mengubah apa pun, tapi aku benar-benar menyesal."

Anya menatap Liam, berusaha mencari kebohongan di matanya. Tapi yang ia lihat hanyalah penyesalan yang tulus. Apakah 'Versi Cinta 20?' memengaruhi perasaannya? Apakah angka-angka tinggi pada implannya membuatnya lebih terbuka?

"Aku... aku tidak tahu apa yang harus kukatakan," kata Anya. "Aku masih berusaha memproses semuanya."

"Aku mengerti," jawab Liam. "Aku tidak mengharapkan apa pun. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku menyesal."

Liam bangkit dari duduknya. "Aku akan pergi sekarang. Semoga harimu menyenangkan, Anya."

Anya hanya mengangguk, lalu menatap punggung Liam yang menjauh. Ia merasakan sesuatu yang aneh. Bukan cinta, bukan benci, tapi sesuatu yang baru. Sesuatu yang lebih kompleks.

Setelah Liam pergi, Anya membuka aplikasi 'Hati' di implannya. Ia melihat daftar emosi yang sedang aktif: "Keheranan: 68%. Rasa ingin tahu: 75%. Kerinduan: 32%." Ia tersenyum getir. Bahkan dengan 'Versi Cinta 20?', emosi tidak bisa disederhanakan menjadi angka.

Anya memutuskan untuk menjelajahi taman virtual lebih jauh. Ia berjalan melewati hutan pinus, memasuki padang rumput yang luas. Ia melihat seekor kupu-kupu digital hinggap di jarinya. Ia merasakan kedamaian yang aneh.

Mungkin, pikirnya, 'Versi Cinta 20?' tidak memberinya jawaban. Mungkin, teknologi tidak bisa menyelesaikan semua masalah. Tapi mungkin, teknologi bisa memberinya ruang untuk bernapas, kesempatan untuk melihat dunia dengan mata yang baru.

Anya tahu bahwa perjalanannya masih panjang. Ia masih harus belajar untuk mempercayai, untuk mencintai, untuk membuka hatinya lagi. Tapi sekarang, ia merasa lebih siap. Ia memiliki alat yang membantunya memproses emosi, tapi ia juga memiliki kebebasan untuk memilih bagaimana ia ingin merespons.

Ia menatap langit virtual yang biru. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi ia tahu, hatinya telah diperbarui. Bukan menjadi versi yang sempurna, tapi menjadi versi yang lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih siap untuk mencintai lagi. Dan mungkin, itu sudah cukup.

Baca Cerpen Lainnya

← Kembali ke Daftar Cerpen   Registrasi Pacar-AI