Algoritma Cinta: Unduh Dia, Hapus Kenanganmu?

Dipublikasikan pada: 05 Jun 2025 - 23:20:13 wib
Dibaca: 163 kali
Aplikasi kencan "Soulmate AI" berkedip di layar ponsel Arya, notifikasi baru. Bukan kecocokan otomatis seperti biasanya, melainkan pesan langsung dari pengembang.

"Arya, kami melihat profilmu. Tertarik mencoba fitur Beta terbaru kami? 'Memori Hapus Cinta'."

Arya mengerutkan kening. Fitur macam apa itu? Sejak putus dengan Riana, hatinya seperti diselimuti kabut tebal. Kenangan-kenangan indah, yang dulu menghangatkan, kini menusuk bagai pecahan kaca. Setiap foto, setiap lagu, setiap tempat yang pernah mereka kunjungi bersama, semuanya terasa seperti pengingat menyakitkan.

"Memori Hapus Cinta" menjanjikan jalan pintas. Algoritma canggih yang dirancang untuk menekan, bahkan menghapus, kenangan spesifik yang terkait dengan seseorang. Risiko? Tentu ada. Pengembang memperingatkan tentang kemungkinan efek samping seperti kebingungan ringan atau hilangnya ingatan lain yang terkait secara tidak langsung. Tapi godaan untuk melenyapkan Riana dari benaknya terlalu kuat untuk ditolak.

Ia mengunduh pembaruan dan membaca Syarat & Ketentuan, melewatkan bagian-bagian yang terdengar terlalu teknis. Yang penting, ia menginginkan kedamaian.

Prosesnya rumit. Aplikasi itu meminta ia untuk mengunggah foto Riana, rekaman suara, bahkan log percakapan mereka. Semakin banyak data, semakin akurat algoritma itu bekerja, kata panduan itu. Hatinya mencelos setiap kali ia mengunggah sebuah file, seolah ia melepaskan sebagian dari dirinya sendiri.

Setelah proses analisis yang memakan waktu berjam-jam, aplikasi itu mengajukan pertanyaan spesifik: "Kenangan mana yang ingin kamu hapus?"

Arya terpaku. Pertanyaan itu lebih sulit daripada yang ia bayangkan. Apakah ia ingin menghapus semuanya? Momen ketika mereka bertemu di konser musik indie yang sama? Ciuman pertama di bawah bintang-bintang? Tawa mereka saat mendaki gunung yang curam?

Akhirnya, ia memilih. Ia menargetkan kenangan-kenangan yang paling menyakitkan: Malam ketika Riana mengatakan bahwa ia ingin mengakhiri hubungan mereka. Pertengkaran-pertengkaran kecil yang perlahan menggerogoti cinta mereka. Kecurigaannya yang tidak beralasan.

Setelah semua data dipilih, Arya menekan tombol "Eksekusi". Layar ponselnya berubah menjadi putih, lalu berkedip-kedip dengan kode-kode rumit. Ia menunggu, jantungnya berdebar kencang.

Sesaat kemudian, layar itu kembali normal. Aplikasi itu menampilkan pesan: "Proses selesai. Memori yang ditargetkan telah dihapus."

Arya menarik napas dalam-dalam. Apakah berhasil? Ia mencoba mengingat malam perpisahan mereka. Anehnya, ia hanya mendapatkan kekosongan. Ada semacam bayangan, tetapi detailnya kabur, tidak menyakitkan. Ia mencoba mengingat pertengkaran mereka, tetapi ia hanya mengingat garis besar, tanpa emosi yang menyertainya.

Ia merasa... hampa. Bukan kelegaan, bukan kebahagiaan. Hanya kekosongan.

Beberapa hari kemudian, Arya mulai berkencan lagi, menggunakan Soulmate AI. Ia menemukan kecocokan dengan seorang wanita bernama Anya. Ia cerdas, lucu, dan memiliki selera humor yang sama dengannya. Mereka pergi berkencan, tertawa, dan menikmati kebersamaan.

Namun, ada sesuatu yang aneh. Ia merasa sulit untuk benar-benar terhubung dengan Anya. Ia bisa mengingat fakta-fakta tentang Anya, minatnya, pekerjaannya, tetapi ia tidak bisa merasakan getaran emosional yang sama seperti dulu. Ia merasa seperti sedang berinteraksi dengan sebuah konstruksi logis, bukan dengan manusia.

Suatu malam, Anya mengajaknya ke sebuah konser musik indie. Arya merasa tidak nyaman. Ia merasa seperti pernah berada di sana sebelumnya, tetapi ia tidak bisa mengingat dengan siapa. Lagu-lagu itu terasa familiar, tetapi ia tidak bisa menempatkannya.

Di sela-sela penampilan, Anya bertanya, "Kamu baik-baik saja? Kamu terlihat pucat."

Arya menggeleng. "Aku merasa aneh. Seperti ada sesuatu yang hilang."

Tiba-tiba, sebuah memori muncul di benaknya. Kilasan singkat tentang Riana, tersenyum padanya di konser musik indie yang sama, bertahun-tahun yang lalu. Ia mengingat bagaimana mereka bertemu, bagaimana mereka saling tertarik, bagaimana musik itu menjadi benang merah yang mengikat mereka.

Panik, Arya segera menutup mata. Apakah ini efek samping dari "Memori Hapus Cinta"? Apakah ia menghapus terlalu banyak?

Seiring berjalannya waktu, kilasan-kilasan memori Riana mulai muncul semakin sering. Bukan kenangan-kenangan menyakitkan yang ia targetkan, melainkan momen-momen indah, momen-momen yang membentuk dirinya. Ia mulai melupakan detail tentang Anya, tetapi ia mengingat dengan jelas bagaimana Riana menyukai aroma hujan.

Arya menyadari kesalahannya. Ia telah mencoba menghapus rasa sakit, tetapi ia juga menghapus cinta. Ia telah mencoba melarikan diri dari masa lalu, tetapi ia kehilangan arah di masa kini.

Ia memutuskan untuk bertemu Anya dan menceritakan semuanya. Ia menjelaskan tentang "Memori Hapus Cinta" dan bagaimana ia telah merusak dirinya sendiri. Anya mendengarkan dengan sabar, tanpa menghakimi.

"Aku mengerti," kata Anya akhirnya. "Kamu mencoba melindungi dirimu sendiri, tetapi kamu malah kehilangan sesuatu yang berharga."

Arya mengangguk, merasa malu. "Aku sangat menyesal."

Anya tersenyum lembut. "Jangan khawatir. Kita semua melakukan kesalahan. Yang penting adalah belajar darinya."

Mereka berpisah malam itu, tetapi kata-kata Anya terngiang di benaknya. Ia tahu bahwa ia tidak bisa mengembalikan kenangan yang telah ia hapus, tetapi ia bisa belajar untuk menghargai masa kini dan membangun masa depan yang lebih baik, tanpa melupakan masa lalu.

Arya menghapus aplikasi Soulmate AI dari ponselnya. Ia memutuskan untuk menghadapi rasa sakitnya, untuk memproses kenangan-kenangan Riana, bukan menghapusnya. Mungkin, suatu hari nanti, ia akan bisa mencintai lagi, tetapi kali ini, ia akan mencintai dengan hati yang utuh, dengan semua kenangan yang membentuk dirinya. Karena cinta, bahkan yang menyakitkan, adalah bagian dari diri kita. Algoritma tidak bisa menggantikannya.

Baca Cerpen Lainnya

← Kembali ke Daftar Cerpen   Registrasi Pacar-AI