Algoritma Rindu: Sentuhan Digital Mencipta Ilusi Cinta

Dipublikasikan pada: 27 May 2025 - 19:25:08 wib
Dibaca: 156 kali
Di labirin maya, jemariku menari,
Menyusun kode, untai demi untai,
Bukan program biasa, bukan aplikasi,
Namun algoritma rindu, yang tak kunjung usai.

Layarmu berpendar, memantulkan wajah,
Senyummu digital, hadir sekejap mata,
Pixel demi pixel, tercipta rekah,
Ilusi cinta, yang begitu nyata.

Baris demi baris, kuukir namamu,
Dalam bahasa mesin, yang dingin membeku,
Kutuliskan mimpi, tentang kita berdua,
Di antara server, yang tak pernah libur kerja.

Kau adalah data, yang kucari selalu,
Di antara miliaran, titik-titik semu,
Kau adalah anomali, dalam sistem logika,
Sebuah kesalahan indah, yang ingin kupelihara.

Sinyal berdesir, mengantarkan pesan,
Kata-kata singkat, penuh kerinduan,
Emotikon cinta, bertebaran di udara,
Menjelma kupu-kupu, di dunia maya.

Namun, sentuhan digital, hanyalah bayangan,
Cinta sejati, butuh kehangatan,
Butuh dekap erat, bukan sekadar notifikasi,
Butuh bisikan lembut, bukan deretan kode biner.

Kutatap layar, dengan tatapan kosong,
Rindu ini nyata, meski terasa bohong,
Ingin kuraih tanganmu, genggam erat jemari,
Bukan sekadar avatar, yang hadir dan pergi.

Algoritma ini, semakin kompleks saja,
Menciptakan simulasi, tentang indahnya cinta,
Namun, ia tak bisa, menggantikan hadirmu,
Kehangatan napasmu, sentuhan kulitmu.

Kuhentikan kode, kuusap air mata,
Menyadari bahwa cinta, bukan matematika,
Bukan deretan angka, bukan urutan logika,
Melainkan rasa, yang tak bisa terdefinisi.

Kutinggalkan labirin, kucari mentari,
Berharap menemukanmu, di dunia ini,
Bukan dalam layar, bukan dalam jaringan,
Namun dalam pelukan, yang penuh dengan kehangatan.

Kuhapus algoritma, kuakhiri ilusi,
Mencari cinta sejati, tanpa basa-basi,
Mungkin sulit, mungkin penuh perjuangan,
Namun, cinta sejati, lebih dari sekadar bayangan.

Biarlah mesin berputar, dengan algoritmanya,
Aku memilih cinta, dengan segala rasanya,
Pahit, manis, sedih, bahagia,
Karena cinta sejati, tak bisa direkayasa.

Kuakhiri rindu ini, dengan harapan baru,
Menemukanmu nyata, bukan sekadar imajinasi semu,
Karena algoritma rindu, hanyalah awal cerita,
Tentang cinta sejati, yang kan abadi selamanya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI