Algoritma Rindu: Sentuhan Layar, Cinta Tak Berbatas Data

Dipublikasikan pada: 27 May 2025 - 00:37:49 wib
Dibaca: 160 kali
Jejak digital terukir di kalbu,
Sebaris kode, awal mula bertemu.
Pixel demi pixel, wajahmu tercipta,
Di layar gawai, cinta pun bermeta.

Algoritma rumit, pencarian tak henti,
Hingga profilmu hadir, bagai mimpi.
Biodata ringkas, tertera di sana,
Menggoda rasa, mencipta asmara.

Sentuhan layar, jemari menari,
Mengetik sapa, dengan debaran di hati.
Pesan terkirim, menembus ruang hampa,
Menanti balasan, bagai menunggu fajar tiba.

Notifikasi berbunyi, jantung berdegup kencang,
Sebuah jawaban, hadir dengan tenang.
Kata demi kata, obrolan mengalir,
Rahasia terungkap, rasa semakin hadir.

Emotikon senyum, menggantikan kata,
Ungkapan bahagia, sederhana tertata.
Stiker lucu, mewarnai percakapan,
Menghilangkan sepi, menjauhkan kesepian.

Namun, di balik layar, ada jarak membentang,
Ribuan kilometer, menjadi penghalang.
Cinta tak berbatas data, teruji oleh waktu,
Kesetiaan dipertaruhkan, dalam dunia maya yang semu.

Video call menjadi jembatan penghubung,
Wajahmu terlihat nyata, kerinduan bergemuruh.
Suara lembutmu, mengalun di telinga,
Seolah hadir di sini, menemani jiwa.

Kutatap matamu, lewat pantulan cahaya,
Mencari kebenaran, di balik senyum yang indah.
Adakah keraguan, tersimpan di sana?
Atau cinta sejati, yang akan membara?

Algoritma cinta, terus berproses,
Menyaring harapan, dari ribuan akses.
Data diri palsu, mudah terdeteksi,
Namun hati yang tulus, sulit disembunyikan lagi.

Kisah kasih virtual, penuh lika-liku,
Antara kepastian dan ambigu.
Kepercayaan diuji, kejujuran dipuja,
Dalam labirin maya, cinta sejati dicari juga.

Mimpi tentangmu, menghiasi tidurku,
Bayangan dirimu, selalu kurindu.
Berharap suatu saat, layar tak lagi memisahkan,
Bertemu langsung, cinta kita satukan.

Hingga tiba saatnya, kode cinta terungkap,
Algoritma rindu, tak lagi terungkap.
Sentuhan nyata, menggantikan layar kaca,
Cinta tak berbatas data, menjadi nyata selamanya.

Biarlah teknologi, menjadi saksi bisu,
Awal mula cinta, yang kini bersatu.
Dalam pelukan hangat, kerinduan terbayar,
Algoritma cinta, akhirnya terbongkar.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI