Algoritma Cinta: Sentuhan Virtual, Hati Mencari Makna

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 08:34:56 wib
Dibaca: 152 kali
Di layar kaca, jemari menari,
Menyusun kode, merajut mimpi.
Algoritma cinta, rumit terurai,
Mencari makna di dunia maya ini.

Binar matamu, pixel bercahaya,
Menembus sekat, ruang dan waktu.
Kata-kata manis, virtual terucap,
Menyentuh kalbu, yang lama membeku.

Jantung berdebar, layaknya server berpacu,
Menanti notifikasi, tanda kehadiranmu.
Emoji senyum, pengganti sentuhan,
Cinta digital, penuh keterbatasan.

Di balik avatar, ada jiwa yang bersemi,
Mencari kehangatan, di tengah sunyi.
Profilmu kubaca, baris demi baris,
Mencoba memahami, getar yang teriris.

Adakah ini nyata, atau sekadar fatamorgana?
Ilusi optik, yang membelenggu jiwa?
Ketakutan mencuat, bagai virus yang menjalar,
Bahwa semua ini, hanyalah sandiwara.

Namun harapan, tetap membara dalam dada,
Bahwa di balik kode, ada cinta yang ada.
Bahwa sentuhan virtual, bisa menjadi nyata,
Jika hati terbuka, dan saling percaya.

Malam sunyi, ditemani cahaya monitor,
Kita berbagi cerita, tentang masa lampau dan nanti.
Tentang mimpi-mimpi, yang ingin diraih bersama,
Tentang luka lama, yang ingin disembuhkan berdua.

Algoritma cinta, terus bekerja tanpa lelah,
Menganalisis data, mencari celah.
Mencari kesamaan, yang bisa menyatukan,
Dua hati yang berbeda, menjadi satu tujuan.

Apakah mungkin, cinta tumbuh di dunia maya?
Apakah mungkin, dua jiwa menyatu tanpa jumpa?
Pertanyaan itu, terus menghantuiku,
Saat jemariku menari, di atas keyboard-mu.

Tapi kurasakan, ada getaran yang berbeda,
Ada energi positif, yang memancar dari dirinya.
Ada kejujuran, yang terpancar dari kata-katanya,
Ada ketulusan, yang kurasakan di dalam hatiku.

Mungkin algoritma cinta, memang rumit dan misterius,
Namun jika diikuti dengan hati yang tulus,
Maka sentuhan virtual, bisa menjadi jembatan,
Menuju cinta sejati, yang abadi dan tak lekang.

Kucoba memberanikan diri, untuk bertanya,
"Apakah kau merasakan hal yang sama?"
Jantungku berdegup kencang, menanti jawabanmu,
Saat kau mengetik, kata-kata yang kutunggu.

"Ya," katamu, singkat namun bermakna,
"Aku juga merasakan cinta, yang sama."
Air mata bahagia, menetes di pipiku,
Algoritma cinta, telah menemukan jalanku.

Kini, sentuhan virtual bukan lagi sekadar maya,
Tapi jembatan penghubung, antara dua jiwa.
Dan meskipun jarak, masih memisahkan raga,
Hati kita telah menyatu, dalam algoritma cinta.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI