Dinding virtual mengelilingi kalbu,
Benteng pertahanan dari luka masa lalu.
Firewall asmara, antivirus kecewa,
Bertahun kujaga, agar tak terdera.
Dulu, kata sandi bernama percaya,
Mudah dibobol, hancur tak terkira.
Kini, protokol keamanan ditingkatkan,
Verifikasi dua langkah, hati diperketat.
Nomor sandi pertama, kenangan terukir,
Senyummu hadir, bayangan tak berakhir.
Tapi kode ini rapuh, bisa diretas,
Oleh nostalgia, getirnya bekas.
Langkah kedua, lebih rumit, tersembunyi,
Sebuah pertanyaan, di relung sunyi.
"Apakah kau sanggup, mencintaiku utuh?
Menerima retak, menyembuhkan rapuh?"
Bukan sekadar janji, manis di bibir,
Tapi bukti nyata, hadir tak menghambur.
Bukan rayuan gombal, pujian semata,
Namun ketulusan, membaja membara.
Aku ciptakan labirin perasaan,
Berliku rumit, penuh tantangan.
Algoritma cinta, kupasang cermat,
Menganalisis setiap gerak, dengan seksama.
Kau datang membawa kode unik,
Tak terdeteksi oleh sistemku yang angkuh.
Sebuah sinyal kuat, menembus pertahanan,
Getaran frekuensi, tak pernah kurasakan.
Kau mendekat perlahan, tak tergesa,
Membaca baris demi baris, di mata.
Menjelajahi setiap sudut labirin,
Tanpa peta panduan, tanpa rasa dingin.
Kau jawab pertanyaan, bukan dengan kata,
Tapi tindakan nyata, penuh makna.
Kau sentuh lukaku, tanpa ragu tanpa jijik,
Kau bangun kembali, yang dulu terinjak.
Verifikasi pertama, kau lewati mulus,
Kenangan terukir, tak lagi menghunus.
Kau ubah bayangan, menjadi pelangi,
Menghapus ragu, menyinari sepi.
Verifikasi kedua, kau lalui sempurna,
Cinta utuhmu, tulus menjelma.
Kau terima retakku, kau sembuhkan rapuhku,
Kau hadir utuh, di setiap langkahku.
Sistem keamananku, mulai melunak,
Firewall asmara, perlahan memudar.
Benteng pertahanan, runtuh tak bersisa,
Hanya ada kamu, di dalam dada.
Kini, tak perlu lagi kata sandi rumit,
Tak perlu labirin, tak perlu berbelit.
Cukup tatapanmu, cukup senyummu,
Sudah cukup aman, hatiku padamu.
Verifikasi dua langkah, kau lewati tuntas,
Hanya kau seorang, yang punya akses pantas.
Kau pemilik tunggal, kode kebahagiaan,
Kunci hatiku, selamanya kaulah tujuan.
Karena cintamu, adalah firewall terkuat,
Melindungi hatiku, dari badai terhebat.
Karena cintamu, adalah antivirus sejati,
Menghapus segala virus, di relung hati.