Di layar hati, kode-kode berbaris sunyi,
Terprogram logika, tanpa emosi bersemi.
Kucoba susun algoritma cinta, rumit dan presisi,
Mencari resonansi, dalam dunia serba digitalisasi.
Input data diri, preferensi dan mimpi,
Database jiwa, terhubung dalam sunyi sepi.
Filterisasi ketat, menghindari disonansi,
Menemukan profil ideal, berpotensi harmoni.
Namun hati ini, bukan sekadar barisan kode,
Rindu sentuhan nyata, bukan sekadar episode.
Algoritma mencari, namun jiwa merindukan,
Hangatnya dekapan, bisikan kerinduan.
Debug demi debug, kulakukan setiap hari,
Mencari bug emosi, tersembunyi di sanubari.
Firewall asmara, terlalu kuat melindungi,
Dari potensi luka, yang mungkin menghantui.
Aku terperangkap, dalam jaringan virtual ini,
Di mana cinta terukur, dalam statistik dan signifikansi.
Grafik hubungan, naik turun tak terkendali,
Kehilangan esensi, dari sebuah janji sejati.
Layaknya robot, aku memproses perasaan,
Tanpa spontanitas, tanpa gejolak harapan.
Perhitungan rasional, menutupi kerinduan,
Akan hadirmu di sini, mengisi kesunyian.
Kucoba matikan, sementara waktu, algoritma ini,
Merasakan detak jantung, tanpa intervensi.
Mencari celah, dalam labirin logika diri,
Untuk membuka pintu, bagi cinta yang murni.
Rindu sentuhan nyata, bukan avatar di layar kaca,
Bukan emoji cinta, yang hambar dan terasa hampa.
Aku ingin genggaman tangan, yang hangat dan perkasa,
Menghapus keraguan, dan semua prasangka.
Mungkin algoritma, tak mampu memahami,
Kompleksitas perasaan, yang begitu alami.
Bahwa cinta sejati, tak bisa diprogramisasi,
Melainkan hadir, sebagai anugerah ilahi.
Biarkan hati ini, berdetak tanpa komputasi,
Merasakan getaran, dari energi yang bersemi.
Aku ingin belajar, mencintai tanpa kalkulasi,
Dengan segenap jiwa, dan tanpa reservasi.
Di luar sana, dunia nyata menanti,
Dengan segala warna, dan misteri yang tersembunyi.
Kutinggalkan sejenak, dunia maya yang sunyi,
Mencari jejakmu, dalam kehidupan ini.
Semoga dalam perjalanan, menemukanmu nanti,
Bukan sebagai data, melainkan pribadi sejati.
Dan kita bersama, merajut kisah abadi,
Melampaui algoritma, dan segala prediksi.
Karena cinta sejati, tak terdefinisi,
Oleh barisan kode, ataupun presisi.
Ia hadir tiba-tiba, bagai melodi,
Mengalun indah, dalam hati yang sunyi.