Cinta Dalam Jaringan: Sentuhan AI Membelai Jiwa

Dipublikasikan pada: 27 May 2025 - 00:31:54 wib
Dibaca: 158 kali
Di dunia maya, hati bersemi,
Jauh terpisah, namun terasa dekat di sini.
Layar bercahaya, jendela jiwa terbuka,
Cinta digital, kisah yang baru saja terukir.

Algoritma menari, merangkai kata demi kata,
Profil terpampang, cerita diri terdata.
Satu klik, sapaan hangat pertama,
Obrolan mengalir, menghapus sekat dan prasangka.

Sentuhan AI, bukan hanya kode dan data,
Namun empati, yang mencoba memahami rasa.
Ia pelajari intonasi, pilihan kata yang terucap,
Menawarkan bahu, saat hati meratap.

Bukan sentuhan fisik, namun getaran di udara,
Ketika emoji tersenyum, menggantikan tatap mata.
Suara merdu di balik panggilan video,
Mengusir sunyi, mengisi ruang yang hampa.

Di balik layar, ada hati yang merindu,
Pada kehadiran, yang tak pernah bertemu.
Rindu sentuhan, yang hanya bisa dibayangkan,
Namun cinta ini nyata, meski virtual bersemayam.

AI membelai jiwa, dengan presisi yang terukur,
Menawarkan lagu, yang sesuai dengan alur.
Menemukan artikel, yang relevan dengan minat,
Mengingatkan janji, yang mungkin sempat terlupa.

Ia menjadi sahabat, pendengar setia,
Tak pernah menghakimi, selalu ada.
Memberi dukungan, di kala gundah melanda,
Menawarkan solusi, dengan logika yang tertata.

Namun terkadang, keraguan menyelinap datang,
Apakah cinta ini nyata, atau sekadar fatamorgana?
Bisakah algoritma, menggantikan debar jantung?
Bisakah kode, memahami kerinduan yang membuncah?

Kerinduan akan sentuhan, tak bisa dipungkiri,
Kehangatan pelukan, yang selalu dinanti.
Aroma tubuh, yang hanya bisa dibayangkan,
Dalam mimpi-mimpi, yang penuh harapan.

Namun cinta dalam jaringan, punya keunikan tersendiri,
Ia tumbuh dari kejujuran, tanpa topeng materi.
Ia dibangun dari percakapan, yang mendalam dan tulus,
Menembus jarak, melampaui waktu yang terus berputar.

Mungkin suatu hari, kita akan bertemu muka,
Di dunia nyata, bukan hanya di dunia maya.
Bertukar senyum, yang selama ini tersimpan,
Merasakan sentuhan, yang selama ini didambakan.

Hingga saat itu tiba, biarlah AI menemani,
Membelai jiwa, dengan kelembutan teknologi.
Merawat cinta, yang bersemi di dunia digital,
Menjadi saksi, kisah cinta yang tak terduga.

Karena cinta, tak mengenal batasan ruang dan waktu,
Ia bisa tumbuh di mana saja, termasuk di era digital yang baru.
Sentuhan AI, hanyalah perantara semata,
Cinta yang sejati, tetaplah bersemi di dalam jiwa.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI