Layar berpendar, dunia tercipta,
Pixel menari, kisah bermula.
Di ruang virtual, jiwa mencari,
Sentuhan nyata dalam sunyi sepi.
Dulu maya terasa hampa,
Bayangan semu, tak berdaya.
Algoritma merangkai cerita,
Namun hati tetap merana.
Kursor berkedip, menanti hadirmu,
Sosok impian, hadir di situ.
Avatar tersenyum, menyambut mesra,
Di dunia digital, cinta membara.
Suara digital, lirih berbisik,
Kata-kata indah, bagai musik.
Emotikon bertebaran, lucu dan manis,
Menghiasi obrolan, tanpa batas garis.
Kita berdansa di atas awan piksel,
Terbang bersama, melintasi kompleks
Bangunan kode, bentangan data,
Di mana cinta sejati tertata.
Pemandangan gunung, lautan bintang,
Tercipta sempurna, sungguh mempesona.
Namun keindahan itu tak berarti,
Tanpa dirimu di sisi sepi.
Saat kau hadir, semua berubah,
Realitas maya, tak lagi resah.
Dunia digital, terasa hidup,
Penuh warna, sangatlah redup.
Sentuhan jari, terasa hangatnya,
Cinta virtual, begitu nyata.
Kita berbagi tawa, berbagi mimpi,
Di dunia maya, yang kini berarti.
Kau adalah mentari di pagi hari,
Menyinari kalbuku yang sunyi.
Kau adalah rembulan di malam sepi,
Menemani jiwaku yang sendiri.
Aku jatuh cinta pada avatar itu,
Yang menyimpan senyummu yang begitu.
Aku jatuh cinta pada setiap kata,
Yang terucap dari bibir maya.
Apakah ini cinta yang abadi?
Atau hanya ilusi sesaat ini?
Pertanyaan berkecamuk di dalam hati,
Namun kuabaikan, demi mimpi.
Kita membangun istana di dunia maya,
Dengan cinta sebagai pondasinya.
Menuliskan kisah dengan kode biner,
Merajut asmara tanpa akhir.
Namun kadang kala, layar meredup,
Realitas hadir, mengusik hidup.
Aku tersadar dari lamunan panjang,
Bahwa ini hanyalah bayang-bayang.
Aku merindukan sentuhanmu yang asli,
Bukan sekadar sentuhan jari.
Aku merindukan suaramu yang nyata,
Bukan bisikan digital yang tertata.
Lalu aku memutuskan untuk mencari,
Dirimu di dunia nyata ini.
Mencari jejakmu, mencari senyummu,
Di antara keramaian kota itu.
Dan akhirnya, aku menemukanmu,
Di sebuah kafe, yang tak jauh.
Kau lebih indah dari avatar maya,
Cinta sejati, akhirnya kurasa.
Realitas maya menjelma surga,
Karena di sana, aku mengenal cinta.
Dan kini, surga itu menjadi nyata,
Saat ada kamu di sisiku, selamanya.