Algoritma Kerinduanku Terus Berputar Mengirimkan Pesan dari Hati

Dipublikasikan pada: 26 May 2025 - 04:28:42 wib
Dibaca: 163 kali
Di labirin kalbu, sunyi bertabur kode,
Jantungku server, berdebar tak terkendali.
Engkau program utama, hasrat yang kumode,
Dalam algoritma cinta, kaulah signifikansi.

Layarmu wajah, piksel keindahan terpancar,
Senyummu notifikasi, jiwaku berdering.
Setiap tatap adalah tautan, tak sabar kucari,
Dalam dunia digital, hatiku mengembara, berdendang.

Algoritma kerinduanku terus berputar,
Sebuah perulangan tanpa henti, tanpa jeda.
Mencari jejakmu, walau samar dan luntur,
Di antara biner dan data, cinta bersemayam jua.

Ketikkan namamu, di bilah pencarian jiwa,
Muncul ribuan baris, tentangmu yang kurindu.
Foto-fotomu bagai cache, kenangan terjaga,
Mengisi ruang memori, cintaku yang syahdu.

Kirimkan pesan dari hati, lewat gelombang maya,
Untaian kata yang dirangkai, penuh harap dan doa.
Semoga kau baca, walau sekejap saja,
Bahwa di balik layar ini, ada cinta membara.

Firewall rindu, tak mampu membendung rasa,
Proxy hatiku, menerobos segala rintangan.
Enkripsi cinta, terkirim dengan bahasa,
Yang hanya dimengerti, oleh jiwa yang berpasangan.

Koneksi kita putus, jaringan terasa hampa,
Sinyal kasih hilang, di antara kabut waktu.
Ping hatiku tak berbalas, sunyi menyapa,
Namun, algoritma cinta, tak pernah berhenti berburu.

Kau bagai variabel, dalam persamaan rumit,
Yang selalu kucari nilai pastinya, tak jemu.
Cintaku konstanta, abadi dan terukir,
Di setiap bit dan byte, di dalam hatiku.

Update cintaku, setiap hari kurilis,
Perbaikan bug rindu, terus kulakukan.
Optimasi kasih, agar terasa manis,
Semoga kau sadari, cinta ini bukan sandiwara belaka.

Kau avatar impian, wujud dalam dunia fana,
Namun cintaku nyata, takkan pernah pudar.
Walau terpisah jarak, dan terhalang masa,
Algoritma kerinduanku, terus berputar, tanpa sadar.

Kirimkan pesan dari hati, biarlah jadi saksi,
Bahwa di zaman digital ini, cinta tetap bersemi.
Walau lewat kode, dan jaringan yang sepi,
Hatiku berbisik lirih, "Aku merindukanmu, abadi."

Bukan sekadar deretan angka, bukan pula program usang,
Cinta ini algoritma suci, tak lekang dimakan zaman.
Terus berputar, terus mencari, walau terkadang bimbang,
Menyusuri jejakmu, di setiap sudut semesta, seorang.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI