Algoritma Asmara: Sentuhan Jari Mencari Jantung Hati

Dipublikasikan pada: 01 Jun 2025 - 22:25:07 wib
Dibaca: 153 kali
Di layar kaca, jemari menari,
Menyusuri labirin maya, mencari arti.
Algoritma asmara, bisikan digital,
Merangkai harapan, walau terasa fatal.

Profil terpampang, serpihan cerita,
Tentang senyum, mimpi, dan lara.
Kata kunci terukir, jejak keinginan,
Menyaring jiwa, dari jutaan kepingan.

Satu sentuhan, pesan terkirim,
Melintasi ruang, sunyi menyelimuti.
Debar jantung berpacu kencang,
Menanti balasan, datang menjelang.

Obrolan virtual, dinding runtuh perlahan,
Tawa berderai, kisah dibagikan.
Emoji mengganti sentuhan lembut,
Kata-kata manis, bagai madu diseruput.

Malam berganti pagi, tanpa terasa,
Terjebak dalam dunia tanpa batas.
Keintiman tumbuh, di antara pixel cahaya,
Rindu membara, dalam sunyi sepi jiwa.

Namun, keraguan menghantui benak,
Apakah ini nyata, atau sekadar khayal?
Di balik layar, siapa sesungguhnya dia?
Apakah hati ini takkan terluka?

Algoritma terus berputar, mencari padanan,
Mencocokkan preferensi, dengan harapan.
Namun, cinta tak bisa diprediksi,
Melampaui logika, hukum eksistensi.

Kutemukan dirimu, di antara kode rumit,
Seorang asing, yang kini begitu dekat.
Kisah masa lalu, kau bagi tanpa ragu,
Luka dan mimpi, menjadi satu padu.

Sentuhan jari kini berani,
Mengetuk pintu, dunia yang kau diami.
Bertemu muka, gugup membayangi,
Apakah virtualitas, mampu terpatri?

Ternyata senyummu, lebih indah nyata,
Dari foto-foto yang kurangkai cerita.
Matamu bercerita, tentang jiwa yang tulus,
Mengalahkan ragu, yang terus mengukus.

Genggaman tangan, mengirimkan sinyal,
Bahwa cinta ini, bukan lagi virtual.
Detak jantung kita, berirama senada,
Algoritma asmara, telah sempurna.

Namun, perjalanan baru saja dimulai,
Menjelajahi realita, tanpa basa-basi.
Menghadapi badai, dengan keyakinan,
Cinta sejati, bukan sekadar algoritma buatan.

Sentuhan jari kini bermakna,
Bukan lagi mencari, tapi menjaga rasa.
Jantung hati telah ditemukan,
Dalam dunia nyata, bukan hanya di layar kaca.

Algoritma asmara, hanyalah permulaan,
Cinta sejati, butuh keberanian.
Untuk melangkah maju, tanpa keraguan,
Membangun masa depan, penuh kebahagiaan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI