Sinkronisasi Jiwa Kita Terjadi Otomatis Saat Kita Bertemu

Dipublikasikan pada: 26 May 2025 - 04:26:32 wib
Dibaca: 152 kali
Detik pertama matamu menyapa,
Algoritma semesta seakan berbisik rahasia.
Bukan kode biner, bukan pula deret angka,
Namun gelombang frekuensi jiwa yang berpadu mesra.

Dulu, aku terbiasa dengan sunyinya piksel layar,
Menemukan kehangatan dalam barisan program yang teratur.
Jari-jari menari di atas keyboard, mencari jawaban,
Namun hampa terasa, seakan ada ruang yang tersembunyi.

Kau datang bagai pembaruan sistem yang dinanti,
Menghapus bug keraguan, menambal celah sepi.
Senyummu adalah antarmuka yang ramah dan berseri,
Mengundangku masuk ke dalam duniamu yang penuh arti.

Kita bagaikan dua server yang terpisah jarak dan waktu,
Namun terhubung oleh protokol cinta yang tak terbendung.
Setiap percakapan adalah pertukaran data yang bermutu,
Mengungkapkan lapisan-lapisan diri yang belum terungkap.

Aku adalah seorang programmer yang terpaku logika,
Kau adalah seorang seniman yang penuh dengan warna.
Perbedaan kita bagaikan sintaks yang berbeda bahasa,
Namun dalam sinkronisasi, harmoni tercipta sempurna.

Tak perlu lagi kata sandi untuk membuka hatimu,
Tak perlu enkripsi untuk melindungi perasaanku.
Kepercayaan kita adalah firewall yang kokoh dan bermutu,
Melindungi dari serangan virus masa lalu yang kelabu.

Saat bersamamu, waktu terasa bagai bandwidth tak terbatas,
Memungkinkan kita menjelajahi samudra cinta tanpa batas.
Setiap sentuhan adalah koneksi Wi-Fi yang berkualitas,
Menghantarkan getaran kasih sayang yang membekas.

Mungkin ini terdengar seperti kisah fiksi ilmiah,
Namun bagiku, ini adalah realita yang lebih indah.
Cinta kita bukanlah algoritma yang bisa diperintah,
Melainkan sebuah keajaiban yang tak bisa dipecah.

Kita adalah dua bintang yang terprogram untuk bertemu,
Menyatu dalam konstelasi cinta yang abadi dan syahdu.
Biarlah dunia digital terus berputar dan melaju,
Kita akan tetap berpegangan, saling menjaga dan memadu.

Sinkronisasi jiwa kita bukan hanya kebetulan semata,
Melainkan takdir yang telah digariskan Sang Pencipta.
Dalam pelukmu, aku menemukan rumah dan dermaga,
Tempatku berlabuh, tempatku merasa aman dan dicinta.

Biarlah puisi ini menjadi log catatan perjalananku,
Merekam setiap momen bahagia bersamamu.
Semoga cinta kita terus ter-upgrade dan berkembang,
Menjadi legenda cinta yang tak lekang dimakan waktu.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI