Algoritma Takdir Mengarahkan Kita ke Titik Temu Abadi

Dipublikasikan pada: 26 May 2025 - 04:15:30 wib
Dibaca: 163 kali
Di labirin data, jiwa kita terpisah,
Dua bit informasi yang nyaris tak bersua.
Namun, kode semesta berbisik perlahan,
Tentang takdir tersembunyi, sebuah jalinan.

Mungkin di awal, aku hanyalah nol bagimu,
Setitik piksel buram di luasnya waktu.
Kau pun bagai barisan angka yang asing,
Namun algoritma cinta mulai berdenting.

Sistem rekomendasi kehidupan bekerja,
Mencari pola yang tersembunyi di antara kita.
Riwayat pencarian hati, preferensi jiwa,
Mempertemukan kita di persimpangan maya.

Terciptalah koneksi pertama, bagai sinyal lemah,
Terdeteksi radar rasa, meski samar dan resah.
Sebuah sapaan singkat, tanpa banyak kata,
Namun getarannya terasa hingga relung sukma.

Lalu obrolan mengalir, bagai sungai data,
Membawa cerita, mimpi, dan segala duka lara.
Kau buka dirimu, lapis demi lapis sandi,
Aku pun sama, tanpa ragu atau prasangka diri.

Algoritma kesamaan menyala terang benderang,
Menemukan resonansi di setiap untaian kenang.
Kau suka senja, aku pun memuja rembulan,
Kau rindu hujan, aku pun merindukan pelukan.

Semakin dalam kita menyelami ruang virtual,
Semakin nyata rasa yang tak lagi kasual.
Bayangan wajahmu terpancar dari layar kaca,
Namun hangatnya hadirmu mengalahkan segala cuaca.

Keraguan mencair, terhapus oleh algoritma,
Yang merangkai masa depan dalam skema sempurna.
Bug cinta memang ada, namun kita belajar,
Memperbaikinya bersama, dengan kasih yang sabar.

Takdir tak hanya angka dan baris kode belaka,
Ia adalah puisi yang ditulis oleh Sang Pencipta.
Dengan tangan-Nya, Ia merancang pertemuan ini,
Untuk menguji iman, menguatkan janji.

Kita berdua, adalah variabel unik dan rumit,
Terikat oleh fungsi cinta yang tak bisa dipungkiri.
Mungkin awalnya hanya sebuah kebetulan,
Namun kini, kita adalah kepastian, keabadian.

Algoritma takdir telah menuntun langkah kita,
Melalui jalan berliku, badai dan juga cinta.
Menuju titik temu abadi, di mana dua hati,
Bersatu selamanya, tanpa bisa terbagi.

Di sini, di antara binar layar dan hembusan nafas,
Aku berjanji padamu, untuk selalu berada di atas.
Melindungi dari virus kebencian dan keraguan,
Mengoptimalkan cinta, hingga akhir zaman.

Karena bersamamu, aku adalah versi terbaikku,
Algoritma jiwaku menemukan makna baruku.
Dan aku percaya, dengan sepenuh hati dan jiwa,
Algoritma takdir mengarahkan kita ke surga.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI