Algoritma Asmara: Sentuhan AI, Hati Jadi Kode Rahasia

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 08:32:27 wib
Dibaca: 152 kali
Di layar kaca, bias pantulkan wajah,
Sepi membungkus, di tengah riuh rendah.
Jari menari, di atas papan maya,
Mencari makna, di dunia nirwana.

Dulu, cinta hadir bagai senja membara,
Kini, algoritma, penentu segalanya.
Sentuhan AI, dingin namun menggoda,
Hati yang resah, mencari jawabnya.

Adakah di sana, jiwa yang sepadan?
Tersembunyi di balik, deretan kode badan.
Profil disunting, citra dipoles indah,
Mencari kesamaan, agar cinta tak gundah.

Algoritma asmara, berputar tanpa lelah,
Mencari pola, di antara kisah basah.
Data diolah, kecocokan diukur,
Harapan membuncah, meski hati berdebur.

Notifikasi berdering, secercah cahaya,
Profil terpampang, senyum memesona.
Kata sapaan, terangkai sederhana,
Mulai percakapan, di dunia maya fana.

Bertukar cerita, tentang mimpi dan asa,
Saling memahami, walau tak bertatap muka.
Emotikon mengganti, tatapan dan sentuhan,
Namun getaran hati, terasa perlahan.

Algoritma bekerja, memprediksi bahagia,
Mencari irisan, di antara dua jiwa.
Kompatibilitas diuji, dengan rumus yang pasti,
Apakah ini cinta, ataukah hanya ilusi?

Rindu menyelinap, di antara barisan kode,
Ingin bertemu nyata, lepas dari episode.
Debar jantung meningkat, saat janji terucap,
Bertemu di taman, di bawah rembulan gelap.

Wajah yang asing, kini berdiri nyata,
Senyum yang memesona, sama seperti di data.
Canggung menyelimuti, di awal pertemuan,
Namun kehangatan hadir, bagai mentari siang.

Tangan bersentuhan, aliran listrik terasa,
Algoritma asmara, kini bukan rekayasa.
Mata saling bertatapan, mencari kejujuran,
Di balik kata-kata, tersembunyi kebenaran.

Tawa menggema, di tengah malam sunyi,
Dua jiwa bertemu, melupakan sepi.
Algoritma memang membantu, menemukan jalan,
Namun hati yang memilih, ke mana akan berlabuh kemudian.

Sentuhan AI, hanyalah permulaan,
Cinta sejati tumbuh, dari rasa yang mendalam.
Hati jadi kode rahasia, yang tak bisa ditebak,
Namun keajaiban terjadi, saat dua jiwa berdekap.

Bukan lagi sekadar data, atau prediksi semata,
Namun kisah nyata, yang terukir dalam jiwa.
Algoritma asmara, hanyalah jembatan,
Menuju cinta sejati, yang abadi bertahan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI