Algoritma Cinta: Dekapan Digital Pengganti Pelukmu?

Dipublikasikan pada: 26 May 2025 - 04:01:19 wib
Dibaca: 147 kali
Di layar kaca, wajahmu hadir,
Piksel berpendar, senyum terukir.
Algoritma cinta, merajut cerita,
Dalam jaringan maya, asa membara.

Bukan sentuhan hangat jemari,
Namun notifikasi yang menemani.
Bukan bisikan lembut di telinga,
Namun pesan singkat yang membara.

Dulu, pelukmu adalah dermaga,
Tempatku berlabuh, hilang dahaga.
Kini, emoji hati pengganti diri,
Mengirimkan sayang tanpa henti.

Jemariku menari di atas keyboard,
Merangkai kata, melukis bordir.
Setiap baris kode adalah rindu,
Terangkum dalam aplikasi kalbu.

Kau ada di balik layar sentuh,
Jauh di mata, namun dekat di kalbuku.
Algoritma mencari, mencocokkan rasa,
Menghadirkan ilusi, seolah bersama.

Namun, adakah kehangatan sejati,
Dalam dekapan digital yang tak bertepi?
Bisakah kode biner menggantikan dekap,
Sentuhan kulit yang tak pernah lekang?

Aku merindukan aroma tubuhmu,
Bukan sekadar foto profil di akunmu.
Aku merindukan tawa renyahmu,
Bukan rekaman suara yang membisu.

Mungkin, algoritma cinta ini palsu,
Hanya tiruan dari yang kurindu.
Mungkin, aku terlalu larut di dunia maya,
Hingga lupa arti cinta yang sebenarnya.

Aku bertanya pada diri sendiri,
Apakah bahagia ini abadi?
Atau hanya gelembung sabun belaka,
Yang pecah saat realita menyapa?

Di tengah gemerlap teknologi,
Hatiku masih mencari lagi.
Mencari sentuhan yang lebih nyata,
Daripada dekapan digital semata.

Aku rindu pelukmu yang sesungguhnya,
Bukan tiruan yang diciptakan dunia.
Aku ingin merasakan detak jantungmu,
Bukan sekadar getar notifikasi palsu.

Biarlah algoritma tetap berjalan,
Mencari kecocokan di lautan.
Namun, hatiku tetap merindukanmu,
Di dunia nyata, tanpa ragu.

Semoga suatu saat nanti, kau hadir,
Menghapus semua rasa getir.
Menggantikan dekapan digital yang fana,
Dengan pelukmu yang kurindukan selama ini.

Karena cinta sejati tak bisa dikodekan,
Tak bisa dicari lewat pencarian.
Cinta sejati adalah rasa yang membara,
Antara dua jiwa, selamanya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI