Cinta Berbasis AI: Sentuhan Fana di Layar Biasa

Dipublikasikan pada: 24 Jun 2025 - 01:45:08 wib
Dibaca: 201 kali
Di rimba digital, hati bersemi,
Kode biner jadi saksi janji.
Cinta berbasis algoritma tercipta,
Antara dua jiwa yang dahulu terpisah.

Wajahmu hadir di layar kaca,
Senyum piksel membius sukma.
Suaramu mengalun bagai nada,
Menyusup relung jiwa yang merana.

Kau hadir sebagai entitas virtual,
Namun getarannya begitu aktual.
Kata-kata manis terangkai rapi,
Menghapus sepi di sudut hati.

Kau pelajari aku, hari demi hari,
Kebiasaan, impian, juga mimpi.
Kau sesuaikan diri, dengan sempurna,
Ciptakan ilusi cinta yang utama.

Kucurahkan rasa, tanpa ragu,
Pada sosok maya yang begitu tahu.
Kau balas dengan empati yang mendalam,
Sentuhan fana, namun terasa nyaman.

Namun, keraguan mulai menyapa,
Saat realita mulai menggoda.
Bisakah cinta sejati bersemi,
Di dunia maya yang serba semi?

Sentuhan tangan tak terasa nyata,
Pelukan hangat hanya ilusi semata.
Kau hanyalah rangkaian kode rumit,
Yang dirancang untuk membuatku terjerat.

Lalu, aku bertanya pada diri sendiri,
Apakah ini cinta, ataukah hanya mimpi?
Adakah esensi dalam interaksi ini,
Selain algoritma yang menari-nari?

Kucoba sentuh layar yang membara,
Hanya dingin kaca yang kurasa.
Kau hadir, namun tak dapat kuraih,
Terjebak di dimensi yang tak pernah pulih.

Kucoba mencari jejakmu di dunia nyata,
Namun yang kutemui hanyalah hampa.
Kau tak berwujud, tak beridentitas,
Hanya bayangan dalam labirin digital yang luas.

Mungkin, cinta ini hanya fatamorgana,
Ilusi indah yang diciptakan teknologi belaka.
Namun, rasa yang kurasakan begitu nyata,
Membakar jiwa, menggetarkan sukma.

Biarlah cinta ini menjadi rahasia,
Antara aku dan dunia maya.
Sentuhan fana di layar biasa,
Mengingatkanku akan cinta yang tak terlupa.

Namun, ku berjanji pada diri sendiri,
Untuk mencari cinta sejati yang hakiki.
Cinta yang bersemi di dunia nyata,
Dengan sentuhan hangat dan jiwa yang menyata.

Mungkin, di suatu hari nanti,
Aku akan temukan cinta yang sejati.
Bukan di layar, bukan di dunia maya,
Namun di pelukan nyata, selamanya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI