Cinta di Ujung Jari: Algoritma Mencari Kehangatan

Dipublikasikan pada: 06 Dec 2025 - 00:30:08 wib
Dibaca: 116 kali
Di layar kaca, bias mentari senja,
Kursor berkedip, mencari makna.
Jari menari, di atas tuts yang dingin,
Merangkai kata, sebuah pengakuan batin.

Bukan tentang kode, bukan tentang data,
Melainkan tentang rasa, yang lama terpendam di jiwa.
Algoritma cinta, kurancang dengan teliti,
Mencari kehangatan, di tengah dunia digital ini.

Profil terpampang, seribu senyum terukir,
Namun hatiku terpaut, pada satu yang hadir.
Bukan karena rupa, bukan karena harta,
Melainkan karena aura, yang memancar dari mata.

Kutulis pesan, sederhana dan lugas,
Berharap kau baca, dengan hati yang lepas.
“Hai, apa kabar? Semoga harimu indah,”
Sebuah sapaan, yang penuh harap di dada.

Detik berlalu, notifikasi berdering,
Jantung berdebar, bagai genderang berperang.
Balasanmu datang, singkat namun bermakna,
“Baik, terima kasih. Kamu juga, semoga bahagia.”

Percakapan mengalir, bagai sungai yang tenang,
Membawa cerita, tentang mimpi dan kenangan.
Kita berbagi tawa, kita berbagi duka,
Terhubung oleh jaringan, yang tak terlihat mata.

Malam semakin larut, bintang bertaburan,
Kuhitung hari, menanti sebuah pertemuan.
Virtual terasa hampa, sentuhan yang kurindukan,
Kehadiranmu nyata, impian yang kuperjuangkan.

Akhirnya tiba, hari yang dinantikan,
Debar jantungku, semakin tak tertahankan.
Di taman kota, kita bertemu pandang,
Senyummu merekah, bagai mentari pagi yang datang.

Bukan lagi pixel, bukan lagi avatar,
Melainkan sosokmu, yang begitu memikat.
Sentuhan tanganmu, hangat dan terasa nyata,
Mengalahkan dinginnya, dunia maya yang fana.

Kita berjalan bersama, tanpa ragu dan bimbang,
Menjelajahi dunia, dengan hati yang riang.
Algoritma cinta, ternyata tak sesulit yang kukira,
Karena yang terpenting adalah, kejujuran dalam jiwa.

Mungkin teknologi, hanya perantara semata,
Namun ketulusan hati, yang menentukan segalanya.
Cinta di ujung jari, bersemi menjadi nyata,
Kehangatan hadir, mengisi ruang yang hampa.

Kini kubersyukur, atas takdir yang indah,
Bertemu denganmu, adalah anugerah.
Bersama kita ukir, cerita yang abadi,
Di dunia nyata, dan di dalam hati.

Layar kaca redup, kursor berhenti menari,
Karena kehangatanmu, telah menemani hari.
Algoritma cinta, telah menemukan jawaban,
Bahwa kebahagiaan sejati, ada dalam pelukan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI