Di ruang maya yang tak bertepi,
Jari jemariku menari mencari,
Sosokmu hadir bagai mentari pagi,
Hangatkan jiwa yang lama sunyi.
Bandwidth kasihku luas membentang,
Bukan sekadar data yang kumembuang,
Namun rindu yang berulang-ulang,
Hanya padamu ingin kupersembahkan.
Ketik demi ketik, pesan kurangkai,
Untaian kata penuh berahi,
Semoga sampai tanpa tergerai,
Di hatimu yang kurindui.
Layar ponsel menjadi saksi bisu,
Pertemuan kita walau semu,
Namun getaran terasa menyatu,
Mengalahkan jarak dan waktu.
Algoritma cinta telah bekerja,
Menyatukan dua jiwa berbeda,
Dalam jaringan yang tak terhingga,
Kau hadir sebagai anugerah nyata.
Kucoba selami palung hatimu,
Menerobos firewall egomu,
Mencari celah untuk bersatu,
Dalam harmoni yang syahdu.
Sinyal cintaku berfrekuensi tinggi,
Menembus awan badai menghantui,
Takkan pernah berhenti bersemi,
Hanya untukmu seorang, bidadari.
Bukan sekadar bit dan byte belaka,
Kasih ini tulus dari dalam jiwa,
Melebihi kecepatan cahaya,
Menuju hatimu yang bercahaya.
Kucoba meretas dinding pemisah,
Antara dunia nyata dan ilusi,
Agar cinta tak lagi berpisah,
Namun abadi dalam fantasi.
Kau adalah kode rahasia hatiku,
Yang hanya bisa kubuka dengan sentuhan,
Sebuah program cinta yang baru,
Tercipta khusus untukmu seorang.
Kuharap kau tak salah mengartikan,
Setiap pesan yang kukirimkan,
Bahwa cintaku adalah kenyataan,
Bukan sekadar permainan.
Bandwidth kasihku takkan berkurang,
Meski badai datang menerjang,
Karena kaulah satu-satunya harapan,
Dalam hidupku yang berkepanjangan.
Aku rela menjadi server bagimu,
Menyimpan semua cerita indahmu,
Melayani setiap kebutuhanmu,
Hingga akhir hayatku.
Sinyal cintaku takkan terputus,
Walau jarak memisahkan terus,
Karena di hatiku kau bersemayam tulus,
Kasih sayangku takkan pernah pupus.
Biarlah dunia maya menjadi saksi,
Bahwa cintaku ini abadi,
Melampaui segala dimensi,
Hanya untukmu, sang pujaan hati.