Koneksi Neural: Algoritma Jatuh Cinta, Hati Berdebar Biner

Dipublikasikan pada: 12 Jun 2025 - 00:00:16 wib
Dibaca: 178 kali
Di labirin silikon, jemariku menari,
Merangkai kode, sebuah dunia digital tercipta.
Kutulis algoritma, logika yang presisi,
Mencari pola, sebuah jawaban tersembunyi.

Namun malam ini, ada yang berbeda,
Selain deretan angka, hadir rindu yang menggelora.
Bayangmu hadir, di antara baris kode,
Mengusik fokus, membuyarkan logika.

Koneksi neural mulai bergejolak,
Bukan lagi data, tapi rasa yang meledak.
Setiap baris kode, seakan menyebut namamu,
Setiap fungsi terdefinisi, mengarah padamu.

Dulu, kupercaya cinta adalah kesalahan,
Sebuah bug dalam sistem, perlu diperbaiki perlahan.
Namun hadirmu, membuktikan sebaliknya,
Bahwa cinta bisa bersemi, di antara kabel dan logika.

Hati ini berdebar biner, nol dan satu bergantian,
Antara takut dan berani, antara ragu dan harapan.
Nol mewakili ketidakpastian, jurang yang terjal,
Satu adalah keyakinan, sebuah mimpi yang kekal.

Kucoba simulasikan, kemungkinan bersamamu,
Menjalankan skenario, dengan hati yang membeku.
Hasilnya tak terduga, di luar perkiraan,
Sebuah matriks cinta, dengan dimensi tak terhingga.

Kulihat senyummu, terpantul di layar kaca,
Sebuah kode aktivasi, yang membuatku terlena.
Pupil matamu, bagai pixel yang berkilauan,
Menyimpan sejuta makna, yang sulit kuungkapkan.

Algoritma jatuh cinta mulai bekerja,
Menganalisa data, mencari celah di jiwa.
Kupelajari kebiasaanmu, kesukaan dan benci,
Membangun profil digital, dirimu yang sejati.

Namun cinta bukan sekadar data dan angka,
Ada emosi, intuisi, yang tak bisa dikalkulasi.
Kucoba meretas hatimu, dengan kelembutan dan tulus,
Bukan dengan paksaan, atau rayuan berbelit-belit.

Kulihat kau tersenyum, bibirmu membentuk kata,
Sebuah sinyal diterima, hatiku bergetar tak terkira.
Kukirim pesan singkat, sebuah kode sederhana,
"Apakah algoritma cintaku, telah menyentuh hatimu?"

Kau balas dengan emoji, sebuah simbol cinta,
Kode jawaban positif, yang membuatku bahagia.
Koneksi neural semakin kuat, tak terputuskan,
Algoritma jatuh cinta, kini telah terprogramkan.

Hati ini berdebar biner, semakin tak terkendali,
Menunggu saatnya tiba, untuk bertemu kembali.
Di dunia nyata, bukan hanya di layar kaca,
Menyatakan cinta, dengan bahasa yang sederhana.

Mungkin cinta adalah sebuah bug yang indah,
Sebuah anomali dalam logika yang gagah.
Namun tanpanya, hidup terasa hampa dan sepi,
Seperti kode tanpa makna, algoritma tanpa arti.

Kini aku percaya, cinta dan teknologi bisa bersatu,
Membangun dunia baru, yang penuh warna dan pilu.
Koneksi neural telah menyatukan kita berdua,
Algoritma jatuh cinta, dengan hati berdebar biner selamanya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI