Layar kalbuku redup, tak berpendar,
Gelap gulita, hampa tak terjamah.
Jari jemariku menari di udara,
Mencari jejakmu, sentuhan terindah.
Dulu, server hati berdentum riang,
Setiap notifikasi darimu bagai mentari pagi.
Kini, sunyi senyap, nyanyiannya hilang,
Diganti bisikan angin yang berlagu sepi.
Kucoba telusuri kode-kode cinta,
Algoritma rindu yang dulu kita rangkai.
Kuketikkan namamu, berharap tercipta
Koneksi baru, jalinan yang terurai.
Namun, layar monitor hanya menampilkan,
Pesan pilu, berkedip tanpa ampun:
"Error 404: Halaman tak ditemukan,"
Cinta tak lagi bernaung di kalbumu.
Mungkin firewall hatimu terlalu rapat,
Menangkal sinyal kasih yang kukirimkan.
Atau antivirus ragu terlalu kuat,
Menghapus file kenangan tanpa ampun.
Aku bagai peretas yang kehilangan akses,
Tak mampu menembus benteng pertahananmu.
Setiap baris perintah yang kuproses,
Hanya berujung pada kekecewaan yang membatu.
Kucoba periksa log aktivitas memori,
Mencari tahu di mana letak kesalahan.
Apakah ada virus bernama iri dan dengki,
Yang merusak sistem kepercayaaan?
Atau mungkin cache hatimu terlalu penuh,
Dipenuhi kenangan masa lalu yang kelam.
Sehingga ruang untukku tak tersentuh,
Terjebak dalam labirin yang menghitam.
Kucoba lakukan debug, selangkah demi selangkah,
Menganalisis setiap variabel perasaan.
Namun, semakin dalam aku melangkah,
Semakin jelas cinta kita telah karam.
Mungkin saja, servermu telah berpindah domain,
Menemukan alamat IP yang lebih memikat.
Atau mungkin, koneksi kita memang usang,
Tak lagi kompatibel dengan zaman yang bergejolak.
Aku terdampar di antarmuka yang kosong,
Cursor berkedip, menunggu tanpa harapan.
Setiap detak jantung bagai notifikasi bohong,
Membisikkan ilusi tentang sebuah kepastian.
Kucoba restart hatiku, berharap membaik,
Mengembalikan pengaturan ke default asalnya.
Namun, luka ini terlalu perih untuk disisih,
Membekas dalam setiap sel jiwa.
Aku pasrah, menerima kenyataan pahit,
Cinta kita tak lagi bisa diperbaiki.
"Error 404" adalah vonis yang tak terhindar,
Penanda akhir dari sebuah tragedi.
Biarlah aku menyimpan sisa-sisa kenangan,
Sebagai artefak digital yang berharga.
Meskipun cinta tak ditemukan di server hati,
Namamu tetap terukir dalam setiap aksara.
Aku akan belajar membangun sistem baru,
Server yang lebih aman, lebih stabil, lebih kuat.
Meskipun tanpa dirimu di sisiku,
Aku akan terus berkembang, tanpa berlarut.
Dan mungkin suatu saat nanti, di dimensi lain,
Ketika kode takdir bersinergi dengan baik,
Kita akan bertemu lagi, dalam jaringan takdir,
Dan cinta akan ditemukan, tanpa ada "Error 404" lagi.