Cinta Sintesis: Algoritma Mencari, Hatikah yang Bersemi?

Dipublikasikan pada: 17 Nov 2025 - 00:00:13 wib
Dibaca: 127 kali
Di layar kaca, bias cahaya berpendar,
Jemari menari, kode-kode bertebaran.
Cinta sintesis, sebuah pencarian,
Dalam labirin data, hati dipertaruhkan.

Algoritma mencari, parameter terukur,
Preferensi tersimpan, dalam barisan terstruktur.
Senyum digital, tawa yang terprogram,
Apakah di baliknya, jiwa dapat terhimpun?

Profil terpampang, citra yang direkayasa,
Kesamaan dicari, dengan logika yang perkasa.
Hobi tertera, minat diungkapkan,
Namun adakah yang asli, di balik sandiwara peran?

Hati berdebar, menanti notifikasi tiba,
Sebuah pesan masuk, membuka jendela jiwa.
Kata-kata terangkai, rangkaian yang memikat,
Membangun ilusi, tentang cinta yang bersepakat.

Obrolan mengalir, larut dalam dunia maya,
Emotikon tersenyum, menyembunyikan nestapa.
Janji ditebar, pertemuan didambakan,
Namun realita menunggu, dengan kejam menantang.

Wajah bertatap, di dunia nyata yang fana,
Adakah getaran, seperti dalam rencana?
Sentuhan pertama, dingin terasa hampa,
Dibandingkan hangatnya, kata-kata dijumpa.

Topeng terbuka, satu per satu terjatuh,
Karakter tersembunyi, mulai nampak bersungguh.
Kecanggungan melanda, kebisuan meraja,
Cinta sintesis, ternyata penuh rekayasa.

Algoritma salah, dalam membaca makna,
Hati yang rumit, tak bisa diterka.
Parameter meleset, prediksi tak terbukti,
Cinta sejati, tak bisa dikalkulasi.

Kerinduan muncul, pada sentuhan insani,
Pada tatapan mata, yang jujur mewakili.
Pada kehangatan peluk, yang tulus menyapa,
Bukan sekadar kode, dalam lingkaran data.

Kini kurasakan, kekosongan yang mendalam,
Setelah larut dalam, pesona dunia malam.
Malam digital, yang penuh kepalsuan,
Meninggalkan luka, dalam kehampaan.

Mungkin ku harus berhenti, dari pencarian ini,
Mencari cinta nyata, yang hadir tanpa janji.
Menjelajahi dunia, dengan hati terbuka,
Menemukan keajaiban, yang tak bisa direka.

Biarlah algoritma, terus mencari jawabannya,
Tentang cinta sintesis, dan misterinya.
Namun hatiku bertekad, untuk mencari sendiri,
Cinta yang bersemi, di bumi pertiwi.

Karena cinta sejati, bukan hasil rekayasa,
Melainkan anugerah, yang datang tanpa diminta.
Biarlah waktu yang menjawab, segala keraguan,
Hingga hati menemukan, pelabuhan kedamaian.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI