Algoritma Rindu: Saat Sentuhan Digital Menggoda Jiwa

Dipublikasikan pada: 13 Jun 2025 - 19:00:14 wib
Dibaca: 153 kali
Di layar kaca, wajahmu membias,
Pixel-pixel cinta, rindu terjelas.
Bukan tinta, bukan pula pena,
Algoritma rindu, jiwaku terlena.

Dulu, surat cinta beraroma mawar,
Kini, notifikasi hadir tanpa sadar.
Dulu, tatap mata, jantung berdebar,
Kini, emotikon senyum, hati gemetar.

Jari menari di atas keyboard dingin,
Menyusun kata, merangkai angan ingin.
Kode-kode cinta terukir perlahan,
Di dunia maya, kasih kita berteman.

Kau adalah data, aku programnya,
Bersama merajut algoritma cinta.
Logika asmara, rumusnya sederhana,
Kau hadir di sisi, hatiku bahagia.

Lonceng pesan berbunyi nyaring,
Namamu tertera, hatiku berdering.
Secepat kilat kubuka jendela,
Menyapa cintamu, lewat dunia maya.

Namun, rindu ini bukan sekadar angka,
Bukan barisan kode yang bisa terbaca.
Ia lebih dalam, lebih dari sekadar sinyal,
Kerinduan jiwa, sentuhan yang abadi dan kekal.

Ku bayangkan hangatnya jemarimu menggenggam,
Bukan sekadar layar yang kini kudekap.
Ku rindukan bisikan lembut di telinga,
Bukan dering notifikasi yang selalu menggoda.

Di balik avatar, ada hati yang bersemi,
Menanti sentuhan, menanti janji.
Di balik profil, ada jiwa merana,
Merindukan hadirmu, bukan bayangan semata.

Kita terhubung, namun terasa jauh,
Terpisahkan jarak, walau dalam satu tubuh.
Dunia digital menjanjikan keajaiban,
Namun cinta sejati butuh lebih dari sekadar tampilan.

Mungkin suatu saat, algoritma cinta sempurna,
Mampu menghadirkanmu di depan mata.
Mampu menggantikan sentuhan fana,
Dengan pelukan hangat, yang selalu kurasa.

Hingga tiba masanya, aku terus menunggu,
Menyusun baris kode, merangkai rindu.
Berharap sinyal cinta tak pernah terputus,
Dan algoritma rindu segera terhapus.

Biarlah dunia maya menjadi saksi,
Cinta kita abadi, tak lekang dimakan versi.
Karena di balik layar, di balik semua ini,
Ada hati yang tulus, mencintai sepenuh hati.

Rindu ini terus berproses, berkembang,
Seperti algoritma yang terus berkembang.
Mencari jalan, menemukanmu kembali,
Dalam dunia nyata, bukan hanya mimpi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI