Di layar neon kota yang tak pernah tidur,
Kulihat bayangmu, terbias di kode-kode.
Algoritma merajut mimpi yang absurd,
Sebuah takdir hati, di dunia serba mode.
Dulu cinta dicari di taman berbunga,
Atau di senja pantai, berbisik ombak rindu.
Kini cinta tersembunyi dalam deret angka,
Di ruang maya, hati dan logika beradu.
Kau, seorang programmer, jemari lincah menari,
Mencipta aplikasi, memecahkan teka-teki.
Aku, seorang penulis, kata-kata bersemi,
Mencari makna cinta, di era digital ini.
Kita bertemu di forum, diskusi tak berujung,
Tentang masa depan, tentang AI yang berkembang.
Namun di balik layar, ada rasa yang tersembunyi,
Sebuah benih cinta, perlahan menjelang.
Algoritma cinta, rumusnya belum tercipta,
Namun sistem rekomendasi mempertemukan kita.
Profil yang serupa, minat yang seirama,
Apakah ini takdir, atau sekadar data?
Kau mengirimkan pesan, singkat namun bermakna,
"Maukah kau berbagi kopi, di dunia nyata?"
Jantungku berdebar, bagai server yang overload,
Haruskah aku percaya, pada cinta yang di-upload?
Di kafe ber-Wi-Fi, kita bertatap mata,
Bukan avatar maya, bukan pula metadata.
Kau lebih tampan dari foto profilmu,
Aku gugup, bagai robot kehabisan ilmu.
Kita bicara tentang kode, tentang puisi,
Tentang mimpi-mimpi yang ingin diisi.
Kau kagum pada kata-kataku yang indah,
Aku terpesona pada logikamu yang gagah.
Waktu berlalu, bagai detik dalam program,
Cinta kita tumbuh, menembus diagram.
Kita saling belajar, saling melengkapi,
Kau memahami perasaanku, aku mengerti algoritmimu.
Namun cinta di era AI tak selalu indah,
Ada celah keamanan, ada potensi masalah.
Bots yang meniru, identitas yang dicuri,
Bisakah cinta sejati, dari tipuan ini lestari?
Kita harus berhati-hati, menjaga privasi,
Jangan biarkan data, mengendalikan emosi.
Cinta bukan sekadar algoritma yang sempurna,
Tapi perasaan jujur, dari hati yang terbuka.
Kau berjanji padaku, akan selalu setia,
Melindungi hatiku, dari ancaman dunia maya.
Aku percaya padamu, pada cinta yang tulus,
Semoga takdir kita, selalu berterus.
Di era AI ini, cinta adalah tantangan,
Namun juga peluang, untuk menemukan kebahagiaan.
Mari kita berpegangan, melangkah bersama,
Menuliskan takdir hati, dengan cinta yang utama.
Semoga algoritma cinta, tak pernah salah hitung,
Dan kisah kita abadi, tak lekang oleh waktu.
Karena cinta sejati, lebih kuat dari kode,
Abadi dalam kenangan, selamanya menyala.