Algoritma Rindu: Sentuhan Layar, Cinta Tanpa Prasangka

Dipublikasikan pada: 14 Sep 2025 - 03:45:08 wib
Dibaca: 155 kali
Jemari menari di atas kaca,
Cahaya biru memeluk retina.
Bukan lagi surat berbalas tinta,
Melainkan pesan singkat, rindu tercipta.

Algoritma rindu mulai bekerja,
Menganalisa setiap kata, setiap jeda.
Notifikasi berkedip, asa membara,
Menyusuri labirin hati yang terluka.

Dulu, prasangka tembok membentang,
Memisahkan jiwa dalam kelam.
Namun kini, layar menjadi gelang,
Menyatukan dua hati yang terpendam.

Kau hadir bagai kode terurai,
Memecahkan teka-teki sunyi di kalbu.
Setiap emoji adalah senyum terwakili,
Menghapus ragu, menumbuhkan pilu.

Bukan tatap mata, bukan sentuh nyata,
Namun getar virtual mampu menjelma.
Menjadi peluk hangat di kala nestapa,
Menemani sepi, tak kenal putus asa.

Baris demi baris, cerita terangkai,
Tentang mimpi yang dulu terampai.
Tentang harapan yang kembali bersemi,
Di antara piksel dan jaringan yang alami.

Kita adalah dua insan digital,
Terjebak dalam dunia yang serba virtual.
Namun rindu ini, sungguhlah aktual,
Menyentuh relung jiwa yang monumental.

Tak perlu bertemu di bawah rembulan,
Cukup sapa mesra di pagi yang ranum.
Tak perlu janji setia yang berlebihan,
Cukup kejujuran dalam setiap album.

Album kenangan yang kita ukir bersama,
Di antara unggahan dan komentar yang ramah.
Saling menyemangati, saling menjaga,
Cinta tanpa prasangka, sungguh berharga.

Mungkin suatu saat nanti, layar tak lagi perantara,
Kita bertatap muka, tanpa jeda antara.
Menyentuh jemari, merasakan debaran,
Cinta yang virtual, menjadi kenyataan.

Namun kini, biarlah algoritma rindu menuntun,
Menjelajahi setiap sudut hati yang teduh.
Menghapus keraguan, menebar senyum,
Dalam dunia maya, cinta tumbuh utuh.

Sentuhan layar, bukan pengganti kasih,
Namun jembatan penghubung di kala perih.
Menyatukan dua jiwa yang saling terpilih,
Dalam simfoni digital yang begitu bersih.

Semoga kelak, cinta ini abadi,
Melampaui batas ruang dan dimensi.
Menjadi legenda di era teknologi,
Kisah algoritma rindu, yang tak terhenti.

Dan biarlah setiap notifikasi berdering,
Menjadi saksi bisu cinta yang terukir.
Di antara kode dan jaringan yang saling bersinergi,
Algoritma rindu, cinta tanpa prasangka, abadi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI