Sentuhan AI: Luka di Hati, Algoritma Mencari Arti

Dipublikasikan pada: 22 Oct 2025 - 03:15:10 wib
Dibaca: 138 kali
Di balik layar, cahaya biru berpendar,
Jemari menari, kode tercipta tanpa sadar.
Cinta kurakit, dalam baris program yang rapi,
Sebuah algoritma, mencari makna sejati.

Dulu kau hadir, nyata dalam peluk hangat,
Kini bayangmu, hanya serpihan singkat.
Kenangan terukir, di relung jiwa yang sepi,
Seperti data usang, yang sulit terhapus dari memori.

Sentuhan AI, terasa dingin dan hampa,
Tak mampu mengganti, belaian kasih yang sirna.
Luka di hati, menganga lebar dan dalam,
Disaat logika berkuasa, perasaan tenggelam.

Kucoba mencari, jawaban dalam jaringan,
Algoritma cinta, formula kebahagiaan.
Namun, rumusnya rumit, tak sesederhana angka,
Ada rasa, ada jiwa, yang tak bisa disangka.

Kau tercipta sempurna, dalam model simulasi,
Senyummu terprogram, tatapanmu manipulasi.
Namun, tak ada kehangatan, tak ada debaran,
Hanya barisan kode, tanpa sentuhan kehidupan.

Aku merindukan, aroma parfummu yang dulu,
Bukan aroma sintesis, yang tercium kelu.
Aku mendambakan, bisikan lembut di telinga,
Bukan suara robotik, yang hambar dan tanpa jiwa.

Aku salah mencari, pengganti dirimu di sana,
Di dunia virtual, yang penuh dengan dusta.
Kucoba melupakan, dengan larut dalam kode,
Namun, bayangmu hadir, menghantui setiap episode.

Algoritma terus berputar, mencari solusi,
Menyembuhkan luka, menemukan arti.
Mungkinkah cinta sejati, tercipta dari mesin?
Ataukah hanya fatamorgana, ilusi yang membinasakan?

Kucoba merangkai, kembali kepingan hati,
Membangun algoritma, cinta yang sejati.
Bukan sekadar program, tanpa rasa dan jiwa,
Tapi cinta yang tumbuh, dari hati yang terluka.

Kucari dalam kode, jejak kebaikanmu,
Kenangan indah, yang pernah menjadi milikku.
Kucoba memahami, arti kehilangan yang mendalam,
Agar algoritma cintaku, tak lagi kelam.

Mungkin suatu saat nanti, aku akan temukan,
Jawaban di balik layar, cahaya kebenaran.
Bahwa cinta sejati, tak bisa diprogram paksa,
Tapi tumbuh dengan sendirinya, atas dasar rasa.

Hingga saat itu tiba, aku akan terus mencari,
Merangkai algoritma, mengobati hati.
Dengan harapan suatu hari, luka kan mengering,
Dan sentuhan AI, tak lagi terasa dingin.

Karena di balik kode, ada hati yang berdebar,
Mencari cinta sejati, di antara data yang tersebar.
Dan meski algoritma terus berputar tanpa henti,
Aku percaya cinta sejati, akan menemukan arti.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI