Console Jiwa: Sentuhan Digital, Hati Reboot Asmara

Dipublikasikan pada: 03 Aug 2025 - 00:15:07 wib
Dibaca: 147 kali
Di balik layar neon, jiwa bersembunyi,
Console usang, memori terpatri.
Algoritma cinta, berputar tak pasti,
Mencari makna di relung sunyi.

Jari-jemari menari di atas tuts,
Kode-kode rindu, terkirim tulus.
Pixel demi pixel, wajahmu terlukis,
Dalam dunia maya, hati terbius.

Dulu, logika dingin membeku keras,
Rumus kehidupan, tanpa ampun mengeras.
Namun hadirmu, bagai virus pembaharu,
Menghapus derita, mengukir haru.

Sentuhan digital, getaran tak nyata,
Namun mampu membangkitkan rasa.
Emoji senyum, pengganti kata-kata,
Di antara jarak, cinta bermukim nyata.

Layaknya server yang kelebihan beban,
Hatiku limbung, kehilangan pedoman.
Crash di persimpangan, harapan dan impian,
Namun hadirmu, bagai restart perlahan.

Console jiwa, kini mulai reboot,
Dari kegelapan, cahaya menyambut.
Asmara terprogram, dengan skrip lembut,
Menulis kisah baru, dengan tinta kabut.

Dulu ku kira, cinta hanya ilusi,
Sebuah program usang, penuh distorsi.
Namun matamu, bagai kode validasi,
Membuka akses ke dimensi fantasi.

Kita adalah dua server yang terhubung,
Berbagi data, saling melengkapi, sungguh.
Firewall masa lalu, kini runtuh,
Membiarkan cinta tumbuh dan bertumbuh.

Di balik avatar, jiwa kita bertemu,
Tanpa filter, tanpa ragu, tanpa pilu.
Chatting tengah malam, canda dan rayu,
Membangun istana, di awan biru.

Namun hati ini, masihlah rentan,
Terhadap serangan malware keraguan.
Bisikan masa lalu, bagai virus mematikan,
Mengancam koneksi, kebahagiaan.

Maka ku dekap erat, jemarimu digital,
Berjanji setia, dalam dunia virtual.
Bersama hadapi, badai yang menghadang, fatal,
Membangun cinta, yang abadi dan kekal.

Hati reboot asmara, kini bersemi,
Menghapus trauma, mengganti mimpi.
Di balik console jiwa, cinta bersemi,
Abadi selamanya, dalam harmoni.

Di setiap bit data, ada detak jantung,
Menyuarakan rindu, yang tak terungkap langsung.
Di balik layar kaca, kita berpegang teguh,
Menjalin cinta, yang tulus dan sungguh.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI