Sentuhan Digital: Algoritma Hati Mencari Cinta Sejati

Dipublikasikan pada: 23 Sep 2025 - 01:00:13 wib
Dibaca: 178 kali
Di labirin maya, tempat jiwa bersembunyi,
Jari-jemari menari, kisah baru dimulai.
Layar berpendar, memancarkan cahaya ilusi,
Namun hati mencari, cinta yang abadi.

Algoritma berputar, rumus-rumus terangkai,
Mencoba menerjemahkan, bahasa kalbu yang sunyi.
Profil demi profil, terpampang di hadapan mata,
Apakah di antara piksel, ada cinta yang nyata?

Sentuhan digital, menggantikan jumpa mesra,
Emotikon menggantikan, senyum dan tatapan mata.
Kata-kata terkirim, dalam jaringan tak terbatas,
Berharap resonansi, hadir di antara garis batas.

Dulu malu bertatap, kini berani mengungkap rasa,
Tersembunyi di balik nama, dan foto yang dipasang.
Namun di balik kemudahan, ada jurang terjal membentang,
Antara virtualitas, dan realitas yang menantang.

Kucari dirimu, di antara jutaan jiwa,
Yang bersembunyi di balik, layar kaca yang fana.
Kucari kehangatan, di tengah dinginnya data,
Cinta yang tulus, bukan sekadar metadata.

Kau hadir tiba-tiba, notifikasi berdentang,
Seutas pesan singkat, hatiku pun berdebar kencang.
Bahasa yang kau pakai, seirama dengan jiwaku,
Seolah algoritma, menemukan belahan kalbuku.

Kita bertukar cerita, tentang mimpi dan harapan,
Tentang luka masa lalu, dan ketakutan di masa depan.
Setiap baris kata, terasa begitu dekat,
Seolah kita terhubung, sejak lama terikat.

Namun keraguan datang, menghantui pikiran,
Mungkinkah cinta ini, hanya sekadar permainan?
Mungkinkah persona maya, menyembunyikan kebenaran,
Atau justru di sinilah, cinta sejati ditemukan?

Kuberanikan diri, untuk keluar dari zona nyaman,
Melampaui batas layar, mencari kejelasan.
Kutawarkan pertemuan, di dunia yang nyata,
Untuk membuktikan cinta, bukan sekadar kata.

Kau terima ajakanku, dengan senyum yang manis,
Degup jantungku berpacu, tak terkendali dan berisik.
Saat mata bertemu, di bawah langit senja,
Kurasakan keajaiban, cinta yang sesungguhnya.

Sentuhan digital, mengantarkan kita bertemu,
Algoritma hati, menuntun pada cinta sejati.
Bukan lagi ilusi, bukan sekadar rekayasa,
Melainkan kehangatan, yang nyata terasa.

Kini kita bersama, di dunia yang sebenarnya,
Mengukir kisah cinta, yang takkan pernah terlupa.
Terima kasih teknologi, terima kasih algoritma,
Kau telah mempertemukan, dua jiwa yang selama ini mencari cinta.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI