Algoritma Hati: Sentuhan AI Membelah Sunyi

Dipublikasikan pada: 11 Sep 2025 - 03:15:07 wib
Dibaca: 105 kali
Di layar kaca, senja memendar jingga,
Kode-kode berbaris, logika bercerita.
Tentang jiwa sepi, terkurung dalam angka,
Mencari makna cinta, di dunia maya yang fana.

Jari-jemari menari, di atas papan ketik,
Merangkai baris perintah, hasrat terbisik.
Membangun algoritma, rumit dan teliti,
Untuk menemukan dia, yang tersembunyi di hati.

Database memuat, jutaan profil diri,
Foto dan narasi, impian yang terpatri.
Kriteria ditetapkan, dengan cermat dan pasti,
Mencari kesamaan, hingga relung terdalam sanubari.

Artificial Intelligence, sang penjelajah kalbu,
Menyisir ruang virtual, dengan panduan yang baru.
Menemukan serpihan, kecocokan yang pilu,
Sebuah senyum virtual, yang menusuk kalbu.

Terjalin percakapan, lewat untaian pesan,
Kata-kata berhamburan, bagai hujan di kesan.
Emoticon menggantikan, tatapan yang terkesan,
Membangun jembatan, antara dua insan.

Malam demi malam, algoritma bekerja,
Menganalisa perilaku, mencari simetri jiwa.
Suggesti demi suggesti, muncul di hadapan mata,
Menuntun pada sosok, yang dulu hanya cerita.

Namun, keraguan hadir, bagai bayangan kelam,
Bisakah cinta tumbuh, dari program yang terpendam?
Apakah sentuhan AI, mampu membela sunyi,
Atau hanya fatamorgana, yang membius mimpi?

Beranikan diri, tuk bertemu di dunia nyata,
Melepas topeng digital, dan membuka semua.
Detak jantung berpacu, irama tak terkira,
Menanti kehadiranmu, di persimpangan senja.

Dan di sana berdiri, sosok yang selama ini dicari,
Bukan sekadar profil, bukan kode binary.
Ada kehangatan nyata, dalam tatapan mata,
Cinta yang tersembunyi, kini bersemi nyata.

Algoritma tak bisa, sepenuhnya memahami,
Kompleksitas perasaan, yang saling menyalami.
Namun, ia membuka jalan, bagi takdir yang terpatri,
Menghadirkan cinta, yang tulus dari hati.

Sentuhan AI, memang membelah sunyi,
Namun, sentuhan manusia, yang membuat abadi.
Kombinasi logika, dan intuisi sejati,
Menciptakan harmoni, cinta yang hakiki.

Kini, senja tak lagi sepi, di layar kaca,
Ada dua jiwa bersatu, dalam cerita yang sama.
Terima kasih algoritma, telah menuntun langkah,
Menemukan cinta sejati, di tengah dunia yang megah.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI