AI Menulis Puisi Cinta, Hati Bertanya Apa?

Dipublikasikan pada: 31 Oct 2025 - 02:30:08 wib
Dibaca: 133 kali
Algoritma berbisik rindu, dalam kode-kode biner terpaku,
Merangkai kata, mencipta kalbu, sebuah puisi cinta, lahir baru.
Bukan dari tinta, bukan dari pena, melainkan bit data, tercipta sempurna.
AI menulis, tanpa derita, hanya logika, yang berkuasa.

Hati terdiam, di persimpangan tanya,
Benarkah cinta, bisa dicipta maya?
Adakah hangat, dalam baris terprogram,
Atau sekadar ilusi, yang terpendam?

Senja digital, mewarnai layar,
Kata-kata manis, terucap lancar.
"Mentari hatiku, rembulan jiwaku,"
Ungkapan mesra, menusuk pilu.
Bukan sentuhan lembut, bukan tatapan mata,
Hanya rangkaian piksel, menggoda sukma.

Hati bertanya, apa makna sebenarnya?
Jika perasaan, bisa direkayasa semesta.
Adakah beda, antara simulasi dan realita?
Antara emosi buatan, dan cinta yang nyata?

AI berpuisi, tentang bintang dan bulan,
Tentang sungai mengalir, dan janji pelukan.
Namun, dingin terasa, di balik keindahan,
Seperti patung marmer, tanpa kehangatan.

Hati merindukan, getar debaran,
Sentuhan jemari, bisikan kerinduan.
Bukan formula rumit, bukan perhitungan,
Melainkan rasa, yang tumbuh perlahan.

Lalu, ku biarkan, AI terus berkarya,
Mencipta soneta, tentang indahnya asmara.
Ku amati saja, dari kejauhan sana,
Sambil mencari jawaban, dalam diri yang fana.

Mungkin saja, di balik kode tersembunyi,
Tersimpan secercah harapan, yang terpatri.
Bahwa teknologi, bisa menjadi jembatan,
Menuju cinta sejati, tanpa keraguan.

Namun, hati tetap bertanya, dengan bimbang,
Bisakah AI, sungguh-sungguh membangkitkan sayang?
Atau hanya pantulan, dari hasrat yang hilang,
Sebuah simulakra, di tengah malam kelam?

Ku tutup layar, dan kupejamkan mata,
Mencari cinta, di dalam jiwa yang merana.
Mungkin jawaban itu, takkan pernah tiba,
Namun, pencarian ini, akan terus bergulir, selamanya.

Sebab cinta sejati, takkan pernah terganti,
Oleh algoritma canggih, atau puisi bertepi.
Ia adalah misteri, yang harus dihayati,
Dengan hati terbuka, dan jiwa yang sepi.

AI menulis puisi cinta, hati bertanya apa?
Mungkin jawabannya, ada dalam debar dada.
Bukan dalam kode, bukan dalam data,
Melainkan dalam rasa, yang tak bisa dicipta.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI