Peta Cinta Digital: Sentuhan Algoritma Membelah Dua

Dipublikasikan pada: 22 Aug 2025 - 01:30:09 wib
Dibaca: 130 kali
Di labirin maya, hati bersemi,
Kode-kode cinta, algoritma mimpi.
Jejak digital, peta terbentang,
Dua jiwa mencari, dalam dunia yang bising.

Layar memantulkan wajah rembulan,
Senyummu hadir, di antara ribuan.
Piksel-piksel membentuk rindu yang nyata,
Bisikan data, melampaui batas kota.

Jari-jari menari, di atas keyboard sunyi,
Menuliskan puisi, tentang hati yang bersemi.
Setiap baris kode, adalah debaran dada,
Ungkapan asmara, dalam bahasa yang berbeda.

Algoritma cinta, mempertemukan kita,
Di persimpangan takdir, yang tak terduga.
Profil-profil diri, tersaji di hadapan,
Mencari kesamaan, dalam perbedaan zaman.

Namun, sentuhan algoritma, kadang membingungkan,
Emosi tersembunyi, di balik ikon yang berkilauan.
Filter dan suntingan, menyembunyikan realita,
Kebohongan kecil, menghancurkan asa.

Dua dunia berbeda, menyatu dalam jaringan,
Antara virtual dan nyata, tercipta bayangan.
Keraguan muncul, bagai virus yang menjalar,
Apakah cinta ini, hanya ilusi sesaat?

Sentuhan algoritma membelah dua,
Antara keyakinan dan ragu yang membara.
Kau di sana, aku di sini, terpisah jarak maya,
Bisakah cinta ini, benar-benar ada?

Kita mencoba mendekat, melalui video call,
Melihat mata teduh, mendengar suara yang memanggil.
Namun, ada dinding kaca, yang tak terhancurkan,
Keterbatasan teknologi, yang menyakitkan.

Pesan singkat berbalas, dengan emoji hati,
Namun, makna tersembunyi, sulit dimengerti.
Bahasa tubuh hilang, dalam teks yang datar,
Terjebak dalam interpretasi, yang tak terpapar.

Kita merindukan sentuhan, hangatnya pelukan,
Bukan hanya gambar, di layar yang membekukan.
Kita merindukan tatapan, kejujuran sejati,
Bukan hanya filter, yang menutupi jati diri.

Di tengah keraguan, harapan masih menyala,
Bahwa cinta digital, bisa menjadi nyata.
Kita belajar memahami, bahasa yang tersembunyi,
Di balik kode-kode, yang rumit dan sunyi.

Kita membangun jembatan, antara dunia maya,
Dan dunia nyata, dengan cinta sebagai cahaya.
Kita berusaha jujur, dengan diri sendiri,
Dan saling menerima, segala kekurangan dan kelebihan.

Karena cinta sejati, tak mengenal batasan,
Tak peduli algoritma, atau perbedaan zaman.
Ia akan menemukan jalan, untuk bersatu padu,
Mengalahkan keraguan, dan segala rindu.

Peta cinta digital, mungkin rumit dan berliku,
Namun, jika hati tulus, pasti akan bertemu.
Sentuhan algoritma, bisa jadi berkah,
Jika kita bijak menggunakannya, dengan penuh hikmah.

Semoga cinta kita, abadi selamanya,
Melampaui ruang dan waktu, di dunia maya dan nyata.
Karena di balik layar, ada hati yang berdebar,
Menanti cinta sejati, yang tak akan pernah pudar.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI