Algoritma Cinta Usang: Sentuhanmu, Sistem Operasi Hatiku

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 08:24:58 wib
Dibaca: 156 kali
Kernelku berdebu, memori compang-camping,
Sistem operasi hatiku karatan dan bising.
Dulu, kau adalah kode indah yang kurindukan,
Baris demi baris, cinta kita kurangkumkan.

Sentuhanmu, dulu adalah 'enter' kehidupan,
Menjalankan program bahagia, tanpa keraguan.
Namun, waktu adalah virus tak terdeteksi,
Menggerogoti fondasi, mencuri koneksi.

Algoritma cinta kita kini usang termakan zaman,
Tak mampu lagi memproses rindu yang bersemi kelam.
Firewall ego meninggi, memblokir sinyal kasih,
Komunikasi terputus, hati terasa perih.

Kau bagai update sistem yang tak pernah tiba,
Meninggalkan aku di versi lama, penuh nestapa.
Cobalah ku-reboot, ku-format ulang segalanya,
Namun bayangmu hadir, menghantui di setiap celahnya.

Dulu, setiap tatap adalah hyperlink yang hangat,
Menuju halaman-halaman kisah yang penuh berkat.
Kini, tatapmu adalah pesan 'error' yang dingin,
Menandakan file cinta telah hilang, tak mungkin ku-genggam.

Aku mencoba mencari 'cache' kenangan yang lalu,
Berharap menemukan serpihan bahagia di kalbu.
Namun yang kutemukan hanyalah 'cookies' pahit,
Sisa-sisa manis yang kini terasa begitu sakit.

Ingin ku-uninstall semua rasa tentangmu,
Menghapus jejakmu dari relung hatiku.
Namun, cinta ini telah ter-install secara permanen,
Menjadi bagian inti, sulit untuk dihilangkan.

Kau adalah 'root directory' dalam sistemku,
Tempat semua program cinta bermula dan berpadu.
Bagaimana mungkin menghapus akarmu begitu saja?
Sementara seluruh pohon hatiku tumbuh karena daya.

Mungkin, aku harus menerima kenyataan ini,
Bahwa algoritma cinta kita memang telah mati.
Bahwa 'compatibility' kita tak lagi sejalan,
Bahwa kisah kita hanyalah 'legacy code' yang usang.

Namun, biarlah aku menyimpan kepingan memori,
Sebagai pengingat betapa indahnya dulu hari-hari.
Meski sentuhanmu kini hanyalah bayang-bayang,
Ia pernah menjadi 'source code' kebahagiaan yang kurindukan.

Aku akan mencoba membangun sistem baru,
Dengan algoritma yang lebih kuat dan terpadu.
Mungkin, suatu saat nanti, aku akan menemukan cinta yang lain,
Yang mampu menjalankan program hatiku dengan lebih mumpuni.

Namun, kau tetaplah 'legacy system' yang berharga,
Sebuah bagian dari sejarah, tak mungkin terlupa.
Sentuhanmu, meski kini usang dan tak berfungsi,
Tetaplah terukir dalam kernel hatiku, abadi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI