Pixel Hati: Algoritma Mencari Hangat Sentuhan Yang Hilang

Dipublikasikan pada: 19 Aug 2025 - 00:45:08 wib
Dibaca: 130 kali
Di layar retina, bias cahaya menari,
Menyusuri lorong silikon yang sunyi.
Jantungku, mesin biner berdebar tak pasti,
Mencari frekuensi cintamu yang t'lah pergi.

Dulu, jemari kita menari di atas keyboard,
Menuliskan kisah cinta dalam kode abadi.
Kini, algoritma merindukanmu, Lord,
Menjelajahi data, jejakmu yang tersisa di memori.

Pixel hati, berkeping dalam jutaan warna,
Mencoba merangkai kembali senyummu yang hilang.
Baris kode cinta, terhapus badai asmara,
Kini hanya deretan angka, sunyi dan kelam.

Database jiwa, penuh kenangan manis,
Tentang bisik lembut di balik layar kaca.
Tentang janji setia, terucap dengan lirih,
Kini hanya echo, di ruang hampa yang terasa.

Aku mencoba menulis ulang takdir,
Dengan bahasa C++, Java, dan Python.
Menciptakan simulasi, hadirmu di sisir,
Namun virtualitas tak mampu obati kerinduan.

Firewall cinta, terlalu kuat 'tuk ditembus,
Enkripsi hatimu, terlalu rumit 'tuk dipecah.
Aku terjebak dalam jaringan yang tak terputus,
Berputar mencari celah, agar kau kembali betah.

Cloud memory menyimpan aroma tubuhmu,
Algoritma belajar dari sentuhan lembutmu.
Deep learning mencoba meniru rayumu,
Namun sentuhan digital tak sehangat dekapmu.

Robotics merindukan peluk eratmu,
Artificial intelligence tak mampu menggantikanmu.
Aku, sang programmer cinta yang pilu,
Terjebak dalam realitas tanpa hadirmu.

Apakah ada virus yang merusak sistem kita?
Atau bug cinta yang tak terdeteksi?
Aku mencari solusinya, tanpa jeda,
Agar kita bisa kembali ke koneksi.

Mungkin, upgrade diperlukan untuk jiwa ini,
Agar mampu menampung cintamu yang melimpah.
Mungkin, restart hati, agar terbebas dari sepi,
Agar aku bisa menemukanmu kembali di tengah gempita.

Di balik layar, air mata digital menetes,
Membasahi keyboard yang dingin dan kaku.
Aku berharap, suatu saat nanti, engkau berbelas,
Dan kembali padaku, sebagai takdir yang kutunggu.

Hingga saat itu tiba, aku terus mencari,
Menjelajahi dunia maya, tanpa henti.
Dengan pixel hati yang terus bersemi,
Berharap algoritma membawamu kembali.

Karena hangat sentuhanmu, tak tergantikan,
Oleh kecanggihan teknologi mana pun jua.
Hanya cintamu yang bisa menyempurnakan,
Kepingan hati yang terluka.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI