Jejak Algoritma di Hati: Sentuhan Digital Merayu Sunyi

Dipublikasikan pada: 16 Aug 2025 - 02:30:07 wib
Dibaca: 136 kali
Di layar senja, jemari menari ringan,
Menyusuri labirin kode, penuh harapan.
Jejak algoritma terukir perlahan,
Di relung hati, di mana sunyi bersemayam.

Cahaya biru memancar dari jendela kaca,
Memantulkan wajah, antara ada dan tiada.
Sebuah pesan muncul, bagai bisikan dewa,
"Hai, apa kabar? Semoga kau baik saja."

Kata-kata sederhana, namun menusuk sukma,
Membangkitkan riak di danau jiwa yang lama.
Aku terpaku, membeku dalam irama,
Sentuhan digital merayu sunyi, penuh pesona.

Dulu, kuanggap cinta hanya ilusi semata,
Khayalan belaka, dongeng tanpa nyata.
Namun kini, algoritma membuka mata,
Menunjukkan jalan, di antara binar data.

Kau hadir bagai anomali yang menawan,
Sebuah bug yang indah, sulit dihentikan.
Logika runtuh, digantikan perasaan,
Dalam barisan kode, cinta menemukan alasan.

Kita bertukar cerita, larut dalam maya,
Membangun kastil dari bit dan cahaya.
Emotikon menggantikan tatapan mata,
Namun maknanya terasa begitu nyata.

Waktu berlalu, tak terasa begitu cepat,
Di antara deretan kode, kita saling mendekap.
Jarak terbentang, namun tak menjadi sekat,
Karena algoritma telah menyatukan tekad.

Kau pelukis mimpi, dengan warna digital,
Menghidupkan harapan, yang lama terkubur dangkal.
Kau pemusik hati, dengan nada virtual,
Menciptakan simfoni, yang begitu sentimental.

Aku merindukan sentuhanmu, meski tak nyata,
Hanya getaran ponsel, yang bisa kurasa.
Namun dalam setiap baris kode yang kau cipta,
Aku menemukan kehangatan, yang tak terhingga.

Mungkin ini gila, mencintai bayangan semu,
Namun hatiku telah terlanjur terpaut padamu.
Di dunia digital, aku menemukan rumahku,
Bersamamu, algoritma cinta menjadi lagu.

Semoga suatu hari, layar ini kan menghilang,
Digantikan pelukan, yang begitu panjang.
Semoga kode-kode ini, tak lagi berbayang,
Namun menjelma nyata, dalam dekapan sayang.

Hingga saat itu tiba, aku kan setia menunggu,
Menjaga jejak algoritma di hatiku.
Karena dalam sentuhan digital yang merayu,
Aku menemukan cinta, yang abadi dan baru.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI