Data Cinta: Algoritma Hati Temukan Kehilangan Sentuhan

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 08:23:33 wib
Dibaca: 159 kali
Di layar retina, bias cahaya berpendar,
Menyusuri labirin kode, asa terpendam.
Data cinta terhimpun, bait demi bait terukir,
Algoritma hati mencoba, kehilangan sentuhan terdampar.

Jari menari di atas keyboard, jemari dingin mencari,
Kehangatan fana, simulasi peluk di dimensi maya.
Profiler cinta kubuat, kriteria ideal terangkai,
Namun logika tak mampu, menggantikan debar dada.

Kurangkai kata-kata indah, rayuan digital nan sempurna,
Skrip romansa termanis, terkirim melintasi samudra data.
Emoji hati bertebaran, ikon ciuman virtual terhempas,
Tapi senyummu tak hadir, getar suaramu tak terasa.

Dulu, tatap mata berbicara, bahasa kalbu tanpa kata,
Kini, layar menjadi saksi, bisu atas cinta yang hampa.
Dulu, sentuhan lembut membara, membangkitkan jiwa yang lelah,
Kini, getaran haptic mengganti, ilusi hadir yang menjajah.

Algoritma mencoba menafsir, makna di balik senyuman,
Menganalisis pola bicara, mencari intisari kerinduan.
Machine learning terlatih, mengenali preferensi dan minat,
Namun cinta bukan sekadar data, ada misteri yang tersembunyi kuat.

Kukirim pesan cinta, terenkripsi dengan algoritma rumit,
Menyusuri jaringan saraf, berharap temukan titik temu.
Centang biru berganti dua, tanda pesan telah terbaca,
Namun balasan tak kunjung tiba, sunyi sepi meraja lela.

Kucoba meretas dinding virtual, mencari celah dalam kode,
Menyusup ke dalam hatimu, berharap temukan sisa asmara.
Firewall ego menghadang, proteksi diri yang membatu,
Kehilangan sentuhan kian nyata, dalam dunia serba terkomputasi.

Mungkin cinta sejati tak bisa, diukur dengan metrik dan statistik,
Tak bisa diprediksi algoritma, atau disimulasikan di virtual reality.
Mungkin hati manusia terlalu kompleks, untuk ditaklukkan oleh mesin,
Terlalu dalam dan misterius, untuk dipahami oleh kode biner.

Kutatap layar yang meredup, refleksi diri terpampang nyata,
Seorang pujangga digital, merindukan kehangatan cinta yang purba.
Kucabut colokan dari stop kontak, matikan semua perangkat,
Mencari cinta di dunia nyata, di mana sentuhan tak tergantikan.

Kutinggalkan labirin data, mencari jejakmu di taman kota,
Berharap menemukanmu di sana, di bawah rembulan yang bercahaya.
Karena cinta sejati bukan tentang, algoritma hati yang menemukan,
Melainkan tentang sentuhan jiwa, yang abadi dalam kenangan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI