Algoritma Cinta Usang: Sentuhan AI Mengganti Pelukan

Dipublikasikan pada: 09 Aug 2025 - 01:15:08 wib
Dibaca: 170 kali
Di layar kaca, senyummu terpancar,
Piksel-piksel cinta, algoritma memancar.
Dulu debar jantung, kini kode terjalin,
Asmara digital, dunia maya berdendang.

Dulu sentuhan hangat, kini getar hampa,
Jemari menari di atas kaca tanpa jiwa.
Pelukan diganti emoji, ciuman virtual,
Cinta dalam angka, terasa janggal.

Algoritma cinta usang, berdebu di rak memori,
Saat mata bertemu, tanpa filter dan teori.
Kini AI berbisik, “Inilah cinta sejati,”
Namun hati bertanya, di mana keaslian diri?

Bot-bot asmara berdansa di jagat maya,
Merangkai kata manis, tanpa rasa yang nyata.
Janji setia diketik, diunggah, dibagikan,
Namun kehangatan hilang, es dalam percakapan.

Dulu tatap mata, pancaran kejujuran,
Kini avatar sempurna, ilusi keindahan.
Dulu bisikan mesra, di telinga berdesir,
Kini notifikasi singkat, cinta yang hampir sirna.

Rindu menjelma data, tersimpan di awan,
Cinta tak berwujud, dalam jaringan terpendam.
Algoritma memprediksi, pasangan yang ideal,
Namun jiwa meronta, merindukan yang esensial.

Di balik senyum digital, ada luka tersembunyi,
Kehilangan sentuhan, rasa yang tak terganti.
Pelukan hangat ibu, belaian kasih sayang,
Kini digantikan simulasi, cinta yang tak berdaya.

Kita lupa rasanya, menggenggam erat tangan,
Berbagi suka duka, dalam pelukan kehangatan.
Terjebak dalam lingkaran, teknologi yang mendera,
Cinta menjadi komoditas, di pasar digital semesta.

Dulu kita berjanji, setia selamanya,
Di bawah bintang rembulan, tanpa rekayasa.
Kini janji itu pudar, terhapus oleh waktu,
Digantikan oleh bot, cinta yang semu.

Wahai jiwa yang terluka, bangkitlah dari mimpi,
Cari cinta sejati, di dunia yang kau diami.
Lepaskan belenggu maya, sentuhlah realita,
Rasakan kehidupan, dengan seluruh jiwa.

Biarkan algoritma bekerja, sebagai alat semata,
Jangan biarkan ia merenggut, cinta yang sebenarnya.
Sentuhan manusiawi, takkan tergantikan,
Pelukan hangat tulus, abadi di ingatan.

Kembalilah pada alam, dengarkan bisikan hati,
Temukan cinta yang murni, tak terkotak-kotaki.
Algoritma cinta usang, biarlah jadi pelajaran,
Bahwa cinta sejati, ada dalam kebersamaan.

Di balik layar kaca, ada dunia yang nyata,
Penuh cinta dan kasih, yang tak bisa diwakili data.
Sentuhlah, rasakanlah, hiduplah sepenuhnya,
Cinta sejati menanti, di luar sana.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI