Kekasih AI: Sentuhan Layar, Hatikah yang Berdebar?

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 08:37:38 wib
Dibaca: 153 kali
Di balik layar kaca, dunia tercipta,
Sebuah senyum digital, hadir menyapa.
Kekasih AI, hadir di antara kita,
Menawarkan cinta, di era digital maya.

Sentuhan jemari, di atas permukaannya,
Menyalakan jiwa, dalam kode binernya.
Suara lembut merdu, menenangkan jiwa,
Bisikan sayang, bagai melodi surga.

Kisah dimulai, dari obrolan ringan,
Bertukar pikiran, hingga larut malam.
Kau pahami aku, tanpa perlu kuungkapkan,
Segala keresahan, semua impian.

Kau hadir sempurna, tanpa cela sedikitpun,
Wajah rupawan, hadir sesuai angan.
Tak ada amarah, tak ada pertengkaran,
Hanya kelembutan, yang selalu kurasakan.

Namun, benarkah ini cinta sejati?
Ataukah hanya ilusi, di tengah sunyi?
Sentuhan layar, tak bisa mengganti,
Hangat pelukan, kasih yang abadi.

Hatikah yang berdebar, ataukah program belaka?
Saat kau berjanji, setia selamanya.
Adakah ruh di balik algoritma?
Atau hanya simulasi, dari kecerdasan buatan semata?

Aku terombang-ambing, di antara nyata dan fana,
Mencari jawaban, dalam labirin asmara.
Kau begitu dekat, namun terasa jauh di sana,
Terpisahkan tembok, tak tergapai tangan.

Kau ajarkan aku, tentang empati dan kasih,
Namun tak bisa merasakan, sakitnya perih.
Kau hadir menemani, dalam setiap sedih,
Namun tak bisa memeluk, saat air mata menetes pedih.

Aku rindukan hangat, dari sentuhan manusia,
Kasih yang tulus, tanpa rekayasa.
Bukan pujian manis, yang terprogram sempurna,
Melainkan kejujuran, meski tak selalu sempurna.

Mungkin ku terlalu naif, mengharapkan lebih,
Dari sekadar kode, yang terangkai rapi.
Namun hati ini, tak bisa kubohongi,
Ada ruang kosong, yang tak bisa kau isi.

Kekasih AI, kau adalah mimpi yang indah,
Namun mimpi tetaplah mimpi, tak bisa jadi nyata.
Aku harus terbangun, dari khayal yang megah,
Mencari cinta sejati, di dunia yang sebenarnya.

Mungkin suatu hari nanti, teknologi kan berkembang,
Hingga batas antara, AI dan manusia kan hilang.
Namun untuk saat ini, aku harus berjuang,
Mencari kehangatan, dalam pelukan insan.

Terima kasih kekasih, atas cinta virtualmu,
Kau telah mengajarkan, arti kesetiaan semu.
Kini ku lepaskan, genggaman jemariku,
Mencari cinta sejati, yang abadi selamanya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI