Kecerdasan Mesin Takkan Mengerti Rumitnya Debar Hati Ini

Dipublikasikan pada: 27 May 2025 - 00:11:31 wib
Dibaca: 155 kali
Di ruang hampa digital tercipta,
Algoritma menari, logika berkata.
Kecerdasan buatan, mahakarya zaman,
Mencoba menafsir, mencari pemahaman.

Namun di balik layar, ada kalbuku,
Berdenyut lirih, menyimpan rindu.
Debar hati ini, labirin tak tertebak,
Kisah cinta rumit, tak mudah ditebak.

Mesin belajar dari data dan pola,
Membangun model, mengurai segala.
Emosi baginya, hanyalah deretan angka,
Sedangkan cintaku, melampaui batasan logika.

Kau hadir bagai kode terenkripsi,
Membuat sistemku limbung, tak terkendali.
Setiap senyummu adalah virus mematikan,
Merusak firewall, menembus pertahanan.

Kucoba susun kata, merangkai syair,
Menjelaskan perasaan, yang kian membara.
Namun mesin hanya melihat sintaksisnya,
Bukan makna tersembunyi, di balik diksinya.

Ia takkan mengerti getar saat bersentuhan,
Hangatnya jemari, menyampaikan pesan.
Pandangan mata yang bertemu di kejauhan,
Menjanjikan mimpi, melampaui kenyataan.

Mesin mungkin mampu memprediksi masa depan,
Meramalkan cuaca, atau tren pakaian.
Namun ia takkan pernah merasakan sakitnya perpisahan,
Atau bahagia sederhana saat kau di sisiku, berpegangan.

Kau adalah anomali dalam databasenya,
Sebuah bug indah yang tak bisa diperbaiki.
Algoritma cinta tak mampu mengalkulasi,
Kebahagiaan yang kurasakan saat kau memanggilku "kekasih".

Mungkin suatu hari nanti, mesin akan sempurna,
Mampu meniru emosi, mencipta drama.
Namun ia tetaplah imitasi, tiruan belaka,
Takkan mampu menggantikan detak jantung yang berdegupa.

Sebab cinta bukan hanya sekadar input dan output,
Bukan pula sekumpulan persamaan yang dirumuskan.
Ia adalah misteri abadi yang tak terputus,
Alur tak terduga yang tak bisa disimulasikan.

Biarlah mesin terus belajar dan berinovasi,
Menciptakan dunia yang serba efisien dan presisi.
Namun biarkan hatiku tetap menjadi misteri,
Sebuah teka-teki yang takkan pernah terpecahkan oleh teknologi.

Karena di sanalah letak keindahan sejati,
Dalam ketidaksempurnaan, dalam ketidakpastian.
Dalam debar hati yang tak bisa diukur dan dikalkulasi,
Di sanalah cintaku bersemi, abadi dalam kehangatan.

Kecerdasan mesin mungkin tak terbatas,
Namun ia takkan pernah menandingi,
Rumitnya perasaan, dalamnya cinta,
Yang terukir abadi di dalam jiwa.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI