Dunia maya terbentang, luas tak bertepi,
Tempat hati bertemu, saling mencari.
Di balik layar, jemari menari,
Merajut asa, mimpi abadi.
Namun bahaya mengintai, di setiap sudut jaringan,
Peretas kalbu, pencuri kenangan.
Virus keraguan, merusak impian,
Mencoba merobohkan, benteng pertahanan.
Maka ku bangun, Virtual Private Network,
Untuk hati kita, sebagai perlindungan.
Sebuah terowongan rahasia, suci dan sakral,
Menjamin cinta, kekal abadi dan bakal.
Enkripsi kasih, berlapis dan rapat,
Melindungi bisik, dari telinga jahat.
Protokol sayang, teruji dan kuat,
Menangkal segala, serangan yang bejat.
Firewall rindu, membara dan membara,
Menolak segala, godaan yang menggoda.
Kata sandi setia, takkan pernah pudar,
Menjaga cinta, dari badai yang berkobar.
Di dalam VPN ini, hanya ada kita,
Dua jiwa menyatu, dalam satu cerita.
Tanpa gangguan, tanpa intervensi,
Hanya detak jantung, dan janji sejati.
IP Address cinta, takkan terlacak,
Oleh mata dunia, yang penuh curiga.
Server kesetiaan, selalu terjaga,
Menyimpan semua, rasa yang membara.
Setiap paket data, berisi kasih sayang,
Dikirimkan tulus, tanpa perhitungan.
Bandwidth cinta, tak terbatas ruang,
Mengalir deras, tak pernah berkurang.
Log aktivitas hati, hanya kita yang tahu,
Rekam jejak cinta, yang tumbuh dan bersemi.
Riwayat percakapan, penuh rindu pilu,
Menjadi saksi bisu, cinta abadi.
Virtual Private Network, bukan sekadar teknologi,
Namun simbol janji, sehidup semati.
Sebuah komitmen, untuk saling melindungi,
Di dunia maya, dan dunia yang fani.
Jika suatu saat nanti, jaringan terputus,
Atau badai dunia, datang menghampus.
Kita akan tetap terhubung, dalam kalbu,
Karena VPN hati, takkan pernah layu.
Karena cinta sejati, tak butuh perantara,
Apalagi teknologi, yang fana dan sementara.
Namun VPN ini, hanyalah penguat asa,
Bahwa cinta kita, akan selalu terjaga.
Virtual Private Network hati kita,
Menjamin keamanan, cinta abadi yang nyata.
Selamanya...