Algoritma Janji: Sentuhan Layar, Cinta Jadi Ilusi

Dipublikasikan pada: 07 Jul 2025 - 01:30:07 wib
Dibaca: 149 kali
Di balik kilau layar, jemari menari,
Merangkai kata, sebentuk sapaan diri.
Pixel berdansa, membentuk rupa wajah,
Asing namun akrab, dalam dunia maya yang megah.

Algoritma berbisik, menuntun langkah kita,
Menemukan jiwa, yang tersembunyi di antara data.
Profil terpampang, kisah-kisah tertera,
Menjanjikan mimpi, di dunia yang fana.

Sentuhan ringan, notifikasi berdentang,
Hati berdebar, harapan pun terbentang.
Emoji tersenyum, simbol-simbol menggoda,
Janji-janji terucap, dalam bilik suara yang maya.

Kata-kata manis, mengalir tanpa henti,
Membangun istana, di atas pasir sepi.
Kasih bersemi, dalam dunia virtual,
Namun bayang-bayang, realita menyergap brutal.

Layar menjadi jendela, sekaligus penjara,
Mengurung perasaan, dalam sandiwara.
Cinta jadi ilusi, sentuhan tak terasa nyata,
Hanya kode biner, yang bermain sandiwara.

Kau kirimkan pesan, berjanji setia abadi,
Namun matamu nanar, di balik foto diri.
Aku balas dengan rindu, yang membara dalam dada,
Namun hatimu beku, tersembunyi di balik nada.

Kita berbagi cerita, tentang mimpi dan asa,
Namun jarak membentang, bagai jurang tak terkira.
Kau bilang kau merinduku, ingin segera berjumpa,
Namun alasanmu hadir, selalu saja tertunda.

Mungkin aku terlalu naif, percaya pada janji,
Yang terukir di layar, tanpa bukti yang pasti.
Mungkin aku terlalu bodoh, membiarkan diri terbuai,
Oleh rayuan gombal, yang terdengar begitu pandai.

Di dunia yang serba cepat, cinta pun instan,
Dapat dipesan, diantar, lalu dilupakan.
Hati menjadi komoditas, diperjualbelikan bebas,
Tanpa ada nilai, tanpa ada bekas.

Algoritma terus bekerja, mencari pasangan ideal,
Namun hati nurani, semakin lama semakin bebal.
Kita kehilangan esensi, dari sebuah hubungan,
Terjebak dalam lingkaran, kepalsuan dan kebingungan.

Apakah ini cinta, atau sekadar permainan?
Apakah ini nyata, atau hanya khayalan?
Aku bertanya pada layar, namun tak ada jawaban,
Hanya pantulan diriku, yang penuh dengan keraguan.

Sentuhan layar, cinta jadi ilusi,
Sebuah ironi zaman, yang tak bisa dihindari.
Mungkin suatu hari nanti, kita akan terbangun,
Dari mimpi digital, dan mencari cinta yang sesungguhnya, bukan hanya sekadar untaian kata.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI