Algoritma Sunyi: Sentuhan Layar, Cinta yang Terkalibrasi

Dipublikasikan pada: 12 Aug 2025 - 02:15:08 wib
Dibaca: 141 kali
Di antara denting notifikasi dan gemuruh data,
Kucari wajahmu, piksel demi piksel terukir nyata.
Layar obsidian, cermin dunia maya,
Di sanalah hati bersemi, dalam sunyi algoritma.

Jemari menari, mengetuk pesan rahasia,
Simbol-simbol cinta, terenkripsi penuh makna.
Emoji senyum, pengganti tatap mata,
Dalam labirin kode, jiwa kita berjumpa.

Dulu, jarak membentang, samudra dan benua,
Kini, terangkai dalam jaringan, tanpa ragu dan bimbang.
Algoritma mempertemukan, dua hati yang terluka,
Menawarkan harapan, di tengah riuhnya dunia.

Sentuhan layar, getaran lembut di ujung jari,
Menghantarkan rindu, melampaui dimensi dan hari.
Notifikasi cintamu, bagai melodi surgawi,
Mengusir sepi, mengisi kalbu yang sunyi.

Kutatap potretmu, terpapar cahaya biru,
Bayanganmu menari, di antara deretan pilu.
Namun, senyummu menghapus segala kelabu,
Membangkitkan asa, dalam palung hatiku.

Kita bicara tentang mimpi, tentang bintang-bintang yang redup,
Tentang masa depan, yang masih samar dan buram.
Namun, cinta kita membara, takkan pernah padam,
Meski hanya terjalin, dalam ruang virtual yang kelam.

Kalibrasi cinta, rumitnya tak terperi,
Menyesuaikan frekuensi, agar resonansi abadi.
Menemukan titik temu, di antara perbedaan diri,
Menciptakan harmoni, dalam simfoni teknologi.

Mungkin ini ilusi, mungkin hanya fatamorgana,
Cinta digital, yang rapuh dan fana.
Namun, debaran jantung ini, tak bisa dibohongi,
Ada getar yang nyata, di balik layar mati.

Kutulis puisi ini, dengan tinta digital yang berbinar,
Mencurahkan segala rasa, yang tak terungkapkan secara lisan.
Untukmu, belahan jiwa, yang kutemukan di dunia maya,
Semoga cinta kita abadi, melampaui ruang dan zaman.

Biarlah algoritma menuntun, langkah kita berdua,
Menuju kebahagiaan, yang selalu kita damba.
Dalam sentuhan layar, cinta kita terpeta,
Terukir abadi, dalam kenangan yang membara.

Dan jika suatu saat, dunia maya menghilang,
Cinta ini akan tetap ada, dalam hati yang tak lekang.
Karena esensi cinta, tak terikat oleh teknologi,
Ia adalah kekuatan murni, yang abadi dan sejati.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI