Algoritma Asmara: Sentuhan Layar, Hati Bertukar Data

Dipublikasikan pada: 30 May 2025 - 23:10:08 wib
Dibaca: 155 kali
Di dunia maya kita bertemu pandang,
Bukan di taman, bukan di rembang petang.
Sentuhan layar, jemari menari riang,
Hati bertukar data, kisah baru terbentang.

Pixel demi pixel, wajahmu terukir indah,
Senyum digital, pesona yang memanah.
Algoritma cinta, rumusnya tak terpecah,
Namun getarannya nyata, jiwa pun resah.

Dulu sunyi sepi, dunia terasa hampa,
Kini notifikasi hadir, bagai sapaan dewa.
Chat mesra mengalir, tak kenal jeda,
Emotikon bersemi, di antara kita berdua.

Kau hadir bagai update terbaru,
Menyegarkan ingatan, menghapus pilu.
Cache kenangan lama, perlahan layu,
Digantikan rasa sayang, yang tumbuh membiru.

Kita bangun koneksi, tanpa batas ruang,
Lintas benua, waktu pun tak berpihak murung.
Jaringan asmara, semakin berkemabang,
Menjelajah dunia maya, bersama berdendang.

Namun di balik kilau layar yang memesona,
Tersimpan tanya, adakah rasa yang serupa?
Sentuhan virtual, mampukah menjelma,
Pelukan hangat nyata, bukan sekadar fatamorgana?

Kutulis barisan kode, penuh harap cemas,
Mencoba menerjemahkan bahasa kalbumu lekas.
Apakah firewall hatimu, siap kubobol tegas?
Atau aku hanya bot, dalam programmu yang berkelas?

Kita bagai dua server, saling bertukar sinyal,
Berusaha menyelaraskan protokol yang tak kenal dangkal.
Mencari kesamaan frekuensi, walau kadang terjal,
Demi terciptanya koneksi, yang abadi dan kekal.

Mungkin cinta ini, adalah bug dalam sistem,
Kesalahan yang indah, datang secara misterius.
Namun aku rela terjebak, dalam jaring puitis,
Asalkan bersamamu, error pun terasa manis.

Kubayangkan suatu hari nanti, layar tak lagi jadi perantara,
Bertemu langsung, menatap mata, tanpa ada jeda.
Sentuhan kulit, bukan lagi sebatas angka,
Melainkan kehangatan nyata, yang tak bisa dipungkiri siapa.

Semoga algoritma asmara ini, terus berproses maju,
Menuju versi terbaik, tanpa ada ragu.
Bersama membangun masa depan, yang biru,
Kau dan aku, dalam satu program, yang selalu baru.

Karena cinta sejati, tak hanya tentang data,
Melainkan tentang rasa, yang tumbuh dan membata.
Melampaui batasan teknologi, dengan nyata,
Kau adalah antivirus, bagi hatiku yang terluka.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI