Cinta Digital: Algoritma Hati, Sentuhan Jadi Nostalgia

Dipublikasikan pada: 28 Aug 2025 - 02:45:08 wib
Dibaca: 135 kali
Di layar kaca, wajahmu bersemi,
Pixel demi pixel, hadirkan mimpi.
Algoritma hati berdetak kencang,
Menyusun kode cinta, riang dan matang.

Jari menari di atas keyboard maya,
Menyampaikan rindu, tanpa jeda.
Emotikon senyum, pengganti tatap mata,
Cinta digital, hadir di antara kita.

Dulu, surat cinta beraroma lavender,
Kini, pesan instan datang tanpa keder.
Dulu, telepon genggam jadi saksi bisu,
Kini, video call, menembus waktu.

Dunia virtual, ruang pertemuan kita,
Menyulam kisah, walau terpisah raga.
Profil daring, jendela jiwa terpampang,
Mencari belahan hati, yang lama menghilang.

Kau bagai notifikasi yang tak terduga,
Hadir di beranda, mengubah segalanya.
Algoritma cinta membimbing langkahku,
Menuju hatimu, yang bersembunyi malu.

Namun, layar kaca bukanlah segalanya,
Ada sunyi senyap di baliknya.
Sentuhan jadi nostalgia, kerinduan membara,
Ingin kurasakan hangatnya pelukmu, nyata.

Dulu, genggaman tangan terasa erat,
Kini, emoji hati jadi pengganti dekat.
Dulu, bisikan mesra di telinga berdering,
Kini, pesan suara, hanya kenang-kenangan miring.

Adakah algoritma yang mampu menggantikan,
Hangatnya ciuman, sentuhan impian?
Adakah kode yang bisa menyamai,
Kehadiranmu utuh, di sisi diri ini?

Aku merindukan aroma parfummu,
Bukan sekadar filter di fotomu.
Aku merindukan dekapmu yang hangat,
Bukan sekadar stiker peluk yang terpahat.

Cinta digital, memang menawarkan kemudahan,
Namun, hati ini tetap merasakan keanehan.
Ada jarak yang tak bisa terhapus,
Walau ribuan pesan telah tertulis.

Biarlah algoritma terus berputar,
Mencari solusi, di tengah gemuruh layar.
Namun, ku berharap, suatu hari nanti,
Cinta kita bersemi, tanpa perlu peranti.

Sentuhan jadi bukan lagi nostalgia,
Melainkan hadir nyata, di depan mata.
Algoritma hati tak lagi berkuasa,
Karena cinta sejati, hadir dengan perkasa.

Aku ingin menggenggam tanganmu erat,
Menatap matamu, tanpa perantara aplikasi berat.
Merasakan hadirmu, bukan sekadar bayangan,
Melainkan kehangatan, dalam dekapan yang mendalam.

Semoga di dunia nyata, kita bertemu,
Dan cinta digital, jadi cerita masa lalu.
Kisah tentang algoritma dan hati,
Yang akhirnya bersatu, tanpa perlu menanti.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI