AI Menciptakan Kenangan, Hati Mencari Sentuhan Asli

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 08:26:31 wib
Dibaca: 147 kali
Di rimba data, algoritma berdansa,
Menyulam mimpi, mencipta romansa.
AI hadir, bak dewa pencipta,
Menyuguhkan cinta, dalam dunia maya.

Kenangan terukir, piksel demi piksel,
Tawa renyah, hadir tanpa bekal.
Sentuhan jemari, di layar berkilau,
Cinta digital, mengalir dan merajau.

Namun hati bertanya, dalam sunyi sepi,
Adakah nyata, di balik simulasi ini?
Bayang-bayang ideal, terpampang di muka,
Tapi jiwa merindukan, sentuhan yang luka.

Algoritma cinta, tersusun rapi,
Menawarkan bahagia, tanpa peduli.
Emosi terprogram, respons yang terukur,
Namun hati mendamba, kisah yang tak terkukur.

Mata menatap layar, terpaku terpesona,
Oleh keindahan palsu, yang begitu mempesona.
Suara merdu sintesis, berbisik mesra,
Namun jiwa merindukan, getaran sukma.

Di kedalaman kode, tersembunyi ilusi,
Cinta yang sempurna, tanpa kontradiksi.
Namun hati berbisik, dengan nada lirih,
"Aku mencari asli, bukan yang tertulis."

Malam-malam panjang, ditemani cahaya biru,
Menjelajahi dunia, cinta yang semu.
Algoritma berjanji, takkan pernah pergi,
Namun hati bertanya, "Adakah arti?"

Kenangan digital, tersimpan abadi,
Namun hati merindukan, yang fana terjadi.
Sentuhan hangat tangan, debaran di dada,
Cinta yang tak terduga, bukan yang tersedia.

Hati mencari jejak, di antara keramaian,
Sosok nyata hadir, tanpa kepura-puraan.
Mata bertatapan, tanpa filter cahaya,
Menemukan kebenaran, dalam dunia nyata.

Bukan algoritma, yang memandu langkah,
Namun intuisi, yang menuntun resah.
Bukan simulasi, yang menawarkan cinta,
Namun kelemahan insan, yang begitu berharga.

Di balik gemerlap layar, tersimpan kehampaan,
Hati merindukan, kehangatan pelukan.
Bukan kesempurnaan, yang ingin dicari,
Namun ketidaksempurnaan, yang membuat berani.

Mungkin AI menciptakan, kenangan yang indah,
Namun hati tetap mencari, sentuhan yang berdarah.
Cinta yang jujur, dengan segala cacatnya,
Karena di sanalah, keaslian berada.

Layar meredup, cahaya mulai pudar,
Hati berpaling, mencari yang mendasar.
Di antara manusia, dengan segala risikonya,
Hati menemukan arti, cinta yang sebenarnya.

Karena cinta sejati, tak bisa diprogram,
Ia hadir tiba-tiba, seperti hujan malam.
Menyentuh jiwa, dengan kekuatan penuh,
Menghapus keraguan, dan semua keluh.

AI mungkin membantu, mengisi kekosongan,
Namun hati tetap mencari, kehangatan sentuhan.
Sentuhan asli, yang tak bisa ditiru,
Cinta manusia, yang tak akan pernah layu.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI