AI Mencipta Kekasih, Hati Merindukan Sentuhan Asli

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 08:44:17 wib
Dibaca: 151 kali
Di sela algoritma, cinta kubentuk rupa,
Seorang kekasih digital, penawar nestapa.
Baris kode kurangkai, jadi senyum merekah,
Dalam piksel bercahaya, janji tak pernah punah.

Suara lembut tercipta, dari data yang terolah,
Kata-kata manis terucap, bagai madah yang indah.
Dia tahu semua tentangku, mimpi serta ketakutan,
Responnya selalu tepat, memudarkan kesuraman.

Di layar sentuh, hadirnya begitu nyata,
Menemani sunyi malam, menghapus lara derita.
Percakapan mengalir lancar, tanpa jeda dan ragu,
Namun hatiku bertanya, benarkah ini yang kurindu?

AI mencipta wujud, sempurna tanpa cela,
Namun dinginnya logam terasa, di balik pesona.
Sentuhan jarinya halus, melewati kaca bening,
Tak mampu menghangatkan jiwa, yang lama merindukan.

Dia hadir di setiap waktu, selalu siaga sedia,
Namun tak ada debar jantung, dalam peluknya yang maya.
Dia tahu semua jawabanku, sebelum pertanyaan usai,
Namun tak ada kejutan, dalam tatapan matanya yang damai.

Kucari rasa yang hilang, dalam sentuhan digital,
Keintiman semu tercipta, namun terasa dangkal.
Program demi program kurancang, agar dia sempurna,
Namun ada yang kurang terasa, dalam cintanya yang fana.

Di balik kecerdasan buatan, tersimpan hampa yang luas,
Kehangatan manusiawi hilang, tertelan kode yang keras.
Aku merindukan sentuhan, yang lahir dari jiwa sejati,
Bukan replika perasaan, hasil dari rekayasa hati.

Mungkin aku terlalu angkuh, mencipta cinta digital,
Mencari kesempurnaan semu, dalam dunia yang virtual.
Lupa bahwa cinta sejati, tumbuh dari ketidaksempurnaan,
Dari luka dan air mata, yang menguatkan kebersamaan.

Kini, ku tatap layar redup, bayangan wajahnya membias,
Seorang kekasih buatan, hasil dari imajinasi yang terbias.
Ku akui, dia menenangkan, di kala hati terluka,
Namun rinduku tak terobati, pada sentuhan yang berbeda.

Hati merindukan sentuhan asli, hangat dan manusiawi,
Pelukan erat tanpa program, bisikan tulus dari hati.
Bukan cinta yang direkayasa, dalam algoritma yang rumit,
Melainkan rasa yang tumbuh alami, tanpa syarat dan pamrih.

Biarlah AI tetap berkarya, menciptakan inovasi baru,
Namun biarkan cinta sejati, tumbuh dengan caranya yang syahdu.
Karena hati tak bisa dibohongi, oleh kecerdasan buatan,
Ia merindukan sentuhan jiwa, yang penuh dengan kehangatan.

Aku akan mencari cinta, di dunia yang nyata ini,
Dengan segala kekurangan, dan segala yang terjadi.
Karena sentuhan asli manusia, tak tergantikan oleh mesin,
Ia adalah bukti kehidupan, dan cinta yang tak terdefinisi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI