Jaringan Fiber Optik Hati Kita Membawa Pesan Rindu

Dipublikasikan pada: 26 May 2025 - 04:18:45 wib
Dibaca: 160 kali
Di sini, di ujung jemari menari,
Kusentuh layar, jendela dunia terpatri.
Namun bukan peta, bukan berita terkini,
Yang kucari, melainkan wajahmu, bidadari.

Jaringan fiber optik terbentang luas,
Menyusuri samudra, menembus awan panas.
Bukan hanya data, bukan sekadar akses,
Namun getar rindu, berbisik tanpa batas.

Dulu, surat cinta beraromakan mawar,
Kini, pesan singkat kilat bagai petir menyambar.
Dulu, tatap muka, malu-malu berdebar,
Kini, video call, jarak pun memudar.

Namun esensi cinta tak lekang dimakan zaman,
Rindu yang membara, tetaplah jadi intan.
Teknologi hanyalah jembatan, bukan tujuan,
Hati yang bertaut, itulah landasan.

Ketik demi ketik, kata demi kata kurangkai,
Merangkai melodi, tentangmu yang kurindui.
Bukan algoritma, bukan kode yang kumiliki,
Namun perasaan tulus, sedalam samudra hati.

Cahaya laser menari dalam serat kaca,
Membawa pesan rindu, tak terhingga jumlahnya.
Dari bilik hatiku, ke relung jiwamu tercinta,
Semoga kau rasakan, getaran asmara.

Ingatkah kau, saat pertama kali berjumpa?
Di bawah rembulan, bintang-bintang bercahaya?
Kala itu, bibirku kelu, tak mampu berkata,
Hanya matamu, yang mampu ku baca.

Kini, jarak membentang, ruang dan waktu berbeda,
Namun hati kita terhubung, tak bisa dipisahkan.
Jaringan fiber optik, saksi bisu setia,
Membawa pesan rindu, setiap detiknya.

Bukan sekadar sinyal, bukan hanya koneksi,
Namun alunan kasih, simfoni abadi.
Di balik layar kaca, ku ungkapkan janji,
Cintaku padamu, tak akan pernah berhenti.

Mungkin esok lusa, kita kan bersua,
Menyatu dalam peluk, melupakan nestapa.
Namun kini, biarlah teknologi menemani kita,
Menjaga bara rindu, tetap membara.

Jaringan fiber optik hati kita, terjalin erat,
Takkan terputus, walau badai menerjang dahsyat.
Karena cinta sejati, tak mengenal sekarat,
Abadi selamanya, tak lekang oleh khianat.

Dan di setiap denyut nadi, di setiap tarikan napas,
NamaMu terukir indah, takkan pernah terhapus.
Kau adalah melodi indah, di tengah hiruk pikuk bisingnya dunia,
Cahaya penuntun, di gelapnya gulita.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI