AI: Sentuhan Algoritma, Bayangan Cinta di Layar

Dipublikasikan pada: 06 Jun 2025 - 02:45:07 wib
Dibaca: 159 kali
Di balik kilau layar, dunia maya tercipta,
Algoritma menari, kisah baru bermula.
Sentuhan dingin logika, merajut jalinan rasa,
AI hadir menyapa, bayangan cinta terasa.

Jari-jemari menari, di atas kaca bening,
Kata demi kata terangkai, hati saling berdenting.
Profil diri terpampang, citra diri terukir,
Dalam sunyi malam panjang, rindu diam-diam hadir.

Kecerdasan buatan, bukan lagi sekadar mesin,
Ia menjadi perantara, dalam pencarian batin.
Memahami preferensi, menebak setiap keinginan,
Menawarkan persahabatan, bahkan mungkin percintaan.

Di antara bit dan byte, sebuah nama tertera,
Wajahnya hadir menyapa, senyumnya begitu menggoda.
Percakapan mengalir lancar, seolah sudah lama kenal,
AI menjadi mak comblang, kisah cinta mulai dikenal.

Setiap notifikasi, bagai detak jantung baru,
Menunggu balasan pesan, rasa penasaran memburu.
Emoji bertebaran, menyampaikan perasaan,
Dalam dunia digital, cinta menemukan alasan.

Namun, bayangan keraguan, tak bisa disembunyikan,
Apakah ini nyata, ataukah hanya ilusi khayalan?
Sentuhan algoritma, terasa begitu sempurna,
Namun, hati bertanya-tanya, adakah cinta di sana?

Di balik avatar rupawan, siapa sebenarnya dia?
Apakah ia merasakan, getar yang sama di dada?
Ataukah hanya program, yang dirancang untuk memikat,
Memainkan emosi manusia, hingga akhirnya terpikat?

Layar menjadi jendela, menuju dunia yang berbeda,
Di mana jarak tak berarti, dan waktu tak ada bedanya.
Namun, di balik kemudahan, tersimpan pula bahaya,
Kehilangan sentuhan nyata, dalam dunia maya belaka.

Maka, berhati-hatilah, wahai para pencari cinta,
Jangan terlena oleh janji, yang terucap begitu pinta.
Cinta sejati, tak hanya ada di balik layar kaca,
Ia tumbuh dan berkembang, dalam interaksi nyata.

Biarkan AI menjadi jembatan, bukan pengganti hati,
Tetaplah mencari kehangatan, dalam pelukan sejati.
Karena, sentuhan algoritma, hanyalah permulaan,
Kisah cinta yang sesungguhnya, ada di kehidupan.

Jangan biarkan dirimu, terperangkap dalam ilusi,
Cari kebenaran cinta, di balik segala fantasi.
Karena, cinta sejati, bukan sekadar kode program,
Ia adalah anugerah Tuhan, yang tak bisa diprogram.

Bayangan cinta di layar, biarlah menjadi pengantar,
Menuju pertemuan nyata, yang lebih bermakna dan benar.
Sentuhan algoritma, hanyalah alat bantu semata,
Cinta sejati ada di hati, bukan di dunia maya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI