Cinta Digital: Algoritma Hati, Sentuhan di Ujung Jari

Dipublikasikan pada: 04 Jun 2025 - 00:45:08 wib
Dibaca: 155 kali
Di layar bias rembulan maya,
Jemari menari, ungkapkan rasa.
Bukan tinta, bukan pula pena,
Cinta digital, di dunia fana.

Algoritma hati bersemi perlahan,
Baris kode menggantikan sapaan.
Pixel wajahmu, hadir di kejauhan,
Sentuhan di ujung jari, jadi pelabuhan.

Dulu malu bertatap mata,
Kini berani ungkapkan semua.
Di balik avatar, jiwa berkata,
Cinta bersemi, tak kenal jeda.

Jantung berdebar bagai notifikasi,
Setiap pesanmu, bagai melodi.
Emoji senyum, jadi representasi,
Bahagia sederhana, definisi.

Kita bertemu di forum virtual,
Bertukar mimpi, absurd dan aktual.
Kau tawarkan bahu, walau tak faktual,
Nyaman terasa, sungguh ideal.

Bukan rayuan gombal berdusta,
Melainkan kejujuran apa adanya.
Kau terima aku, tanpa memaksa,
Cinta digital, sungguh luar biasa.

Namun bayang-bayang pun menghantui,
Kebenaran maya, sering kali menipu.
Akankah cinta ini abadi?
Atau hanya ilusi, tak bertepi?

Kucoba yakinkan diri, dalam hati,
Bahwa rasa ini, bukanlah fantasi.
Ada getaran nyata, yang bersemi,
Di antara bit data, yang tak henti.

Kuhapus ragu, ku buang bimbang,
Ku genggam erat, asa yang terpandang.
Walau jarak membentang, ruang tak terbilang,
Cinta kita nyata, terus berkembang.

Kita bangun istana dari kode biner,
Fondasi setia, atap impian nan tenteram.
Dinding kejujuran, jendela kesabaran,
Ruang hati terbuka, penuh kedamaian.

Sentuhan di ujung jari, bukan sekadar sentuh,
Ada aliran energi, yang begitu ampuh.
Menyembuhkan luka, mengusir keluh,
Cinta digital, takkan pernah runtuh.

Kucoba beranikan diri, melampaui batas,
Menemui dirimu, di dunia nyata, jelas.
Melepaskan rindu, yang sudah terhempas,
Menyatu dalam peluk, tanpa terlepas.

Mungkin canggung awalnya, sedikit gugup,
Namun hangatnya senyummu, langsung meruap.
Layar dingin itu, kini menghilang lenyap,
Berganti tatap mata, penuh harap.

Dan kini ku tahu, cinta sejati,
Tak kenal platform, tak peduli identitas.
Hanya hati yang bicara, penuh harmoni,
Algoritma cinta, abadi selaras.

Di dunia digital, kita dipertemukan,
Oleh takdir unik, yang tak terduga.
Cinta digital, anugerah Tuhan,
Sentuhan di ujung jari, awal bahagia.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI