Sentuhan Digital: Ketika Algoritma Mencuri Detak Jantung

Dipublikasikan pada: 03 Jun 2025 - 21:15:07 wib
Dibaca: 162 kali
Di layar kaca, senja berpendar maya,
Wajahmu hadir, algoritma bercahaya.
Jari menari, mengetikkan rasa,
Cinta digital, dunia tanpa batasnya.

Dulu, surat cinta beraroma tinta,
Kini, pesan singkat, kilat menyapa.
Dulu, tatap mata, malu terpinta,
Kini, emoji senyum, mewakili jiwa.

Dulu, debar jantung terasa nyata,
Kini, notifikasi, menggantikannya.
Dulu, bisikan mesra di telinga,
Kini, voice note, irama yang sama.

Sentuhan digital, hadirkan keajaiban,
Namun, perlahan, hadirkan keraguan.
Algoritma cinta, susun harapan,
Tapi mampukah ia, lawan kesepian?

Profil sempurna, tersusun rapi,
Filter kecantikan, menutupi diri.
Janji manis, terucap berapi,
Tapi di balik layar, siapa diri sejati?

Kau kirimkan lagu, playlist kenangan,
Seolah hati kita, sejalan seiringan.
Namun, algoritma tahu, preferensi pilihan,
Bukan murni rasa, bukan ketulusan.

Jemari kita bertemu, di ruang obrolan,
Kata-kata indah, bak lukisan.
Namun, sentuhan nyata, bagai khayalan,
Terjebak di dunia, imajinasi tak berkesudahan.

Kau bilang cinta, tak perlu bertemu,
Cukup virtual, hati menyatu.
Namun, jiwaku meronta, tak setuju,
Rindu pelukan hangat, bukan sekadar video.

Algoritma mencuri, detak jantungku,
Menawarkan cinta, yang semu.
Aku terbuai, dalam ilusi pilu,
Kehilangan rasa, pada yang dulu.

Kucoba lepas, dari jerat maya,
Mencari sentuhan, yang sebenarnya.
Mencari hangat, di dunia nyata,
Cinta yang tumbuh, tanpa rekayasa.

Kucari mata, yang menatap dalam,
Bukan filter cantik, yang menawan.
Kucari suara, yang tulus berucap salam,
Bukan voice note singkat, tanpa keramahan.

Mungkin digital, hadirkan kemudahan,
Tapi jangan biarkan, hilangkan keaslian.
Cinta sejati, butuh keberanian,
Untuk bertemu, bertatap pandangan.

Biarlah algoritma, terus berputar,
Namun, hatiku memilih, jalan yang benar.
Mencari cinta, tanpa layar berkilau,
Sentuhan nyata, yang kurindukan selalu.

Karena cinta bukan, sekadar data tersimpan,
Melainkan rasa, yang tulus dan mendalam.
Bukan angka statistik, atau kode program,
Tapi getar jiwa, yang tak bisa diungkapkan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI