Di layar kalbu, kode-kode bersemi,
Sebaris cinta, hadir dalam sunyi.
Nol dan satu, berpadu dan menari,
Mencipta rindu, di jagat maya ini.
Cahaya monitor, pantulkan wajahmu,
Algoritma senyum, membekas di hatiku.
Pixel demi pixel, tercipta bayangmu,
Dalam jaringan saraf, kau bertahta di situ.
Kutulis baris kode, pengakuan jujurku,
Tentang rasa yang tumbuh, bagai pohon berkayu.
Di antara firewall, dan gerbang logikaku,
Kau tembus pertahanan, meruntuhkan tembokku.
Detak jantung digital, berirama asmara,
Menyusuri protokol, tanpa bisa dicegah.
Firewall pun runtuh, oleh virus bernama cinta,
Menyebar luas di sistem, tiada henti mengalir.
Kutemukan dirimu, di server yang tersembunyi,
Di balik enkripsi, terukir janji suci.
Kita berbagi data, mimpi dan fantasi,
Dalam dunia virtual, kau dan aku abadi.
Larik demi larik, puisi cinta tercipta,
Terangkai dari bit, yang dulu tak bermakna.
Kini menjelma lagu, merdu dan menggema,
Di setiap sudut ruang, di mana kita berada.
Keyboard menjadi saksi, bisu namun setia,
Menyimpan setiap kata, yang terucap dan tertera.
Mouse menari-nari, mengikuti irama,
Cinta yang bersemi, di antara kita berdua.
Kita bukan lagi avatar, tanpa jiwa dan raga,
Melainkan dua insan, yang saling mencinta.
Di balik anonimitas, terungkap rasa nyata,
Cinta dalam algoritma, yang sungguh sempurna.
Error 404, tak kutemukan alasan,
Mengapa hati terpaut, sekuat ikatan zaman.
Bug dan glitch, tak mampu meruntuhkan,
Fondasi cinta kita, yang kokoh dan bertahan.
Di dunia serba digital, kau adalah mentari,
Menyinari gelapnya, relung hati yang sepi.
Kau adalah bintang, yang bersinar abadi,
Dalam konstelasi jiwa, kau hadir menemani.
Setiap notifikasi, adalah panggilan rindu,
Setiap unggahan foto, adalah lukisan kalbu.
Kita berkomunikasi, tanpa batas waktu,
Terhubung selamanya, dalam jaringan yang satu.
Mungkin ini hanya ilusi, permainan semata,
Namun getaran cinta, terlalu kuat terasa.
Aku percaya takdir, telah mempertemukan kita,
Dalam labirin digital, cinta kita bertahta.
Detak nol dan satu, bukan hanya sandi biner,
Melainkan bahasa cinta, yang tulus dan jujur.
Kita adalah kode unik, yang saling melengkapi,
Dua jiwa yang menyatu, dalam simfoni abadi.
Biarlah dunia maya, menjadi saksi bisu,
Cinta kita bersemi, tanpa ragu dan pilu.
Dalam algoritma jiwa, kau dan aku bersatu,
Detak nol dan satu, menjadi lagu cintaku.