Jejak Neural: Sentuhan Virtual, Cinta di Ujung Jari

Dipublikasikan pada: 28 May 2025 - 01:45:08 wib
Dibaca: 158 kali
Di layar kaca, wajahmu terpantul,
Pixel-pixel menari, sebuah ilusi lembut.
Jarak membentang, samudera memisahkan,
Namun jemariku menyentuhmu, dalam dunia maya tercipta.

Jejak neural, jembatan tak terlihat,
Menghubungkan kalbu, yang terpisah jauh.
Algoritma cinta, rumit namun indah,
Merajut asa, di antara kode dan data.

Sentuhan virtual, bukan hanya sekadar angka,
Ada getar rindu, yang tak bisa diungkap kata.
Emotikon senyum, pengganti pelukan hangat,
Cinta di ujung jari, mengalahkan kesepian yang mencekat.

Dulu, surat cinta ditulis dengan tinta,
Kini, pesan singkat meluncur tanpa jeda.
Dulu, tatap mata bertemu langsung nyata,
Kini, panggilan video, mengobati dahaga.

Kita mencipta dunia sendiri, di awan digital,
Bertukar mimpi, di antara server yang vital.
Suara merdu mengalun, dari speaker terdekat,
Bisikan rindu, mengusir sunyi yang melekat.

Kau adalah kode rahasia, yang ingin kupecahkan,
Misteri hati, yang ingin kuraih perlahan.
Setiap baris pesanmu, adalah peta harta karun,
Menuntunku padamu, di tengah riuhnya zaman.

Namun, aku bertanya, pada diri yang ragu,
Bisakah cinta virtual, menjadi nyata dan menyatu?
Bisakah sentuhan layar, menggantikan sentuhan kulit?
Bisakah pixel-pixel, menghidupkan rasa yang sulit?

Kekhawatiran menghantuiku, di malam yang sepi,
Tentang dunia nyata, yang mungkin tak seperti ini.
Tentang pertemuan nanti, akankah seindah khayalan?
Atau hanya kekecewaan, yang akan kurasakan?

Namun, kuusir keraguan, dengan keyakinan yang membara,
Bahwa cinta sejati, bisa tumbuh di mana saja.
Entah di dunia nyata, atau di dunia maya,
Yang terpenting adalah ketulusan, yang tak akan pudar.

Kutuliskan puisi ini, dengan jemari yang bergetar,
Ungkapan hati, yang tak bisa lagi kupendam sabar.
Bahwa di balik layar kaca, ada cinta yang tulus,
Menunggu waktu yang tepat, untuk bertemu dan berterus.

Jejak neural, akan terus berlanjut,
Menuntun kita, pada kebahagiaan yang hakikat.
Sentuhan virtual, bukan hanya sekadar bayangan,
Tapi janji setia, yang akan selalu kupegang.

Cinta di ujung jari, akan kuperjuangkan,
Hingga tiba saatnya, kita bertemu dan berpegangan.
Di dunia nyata, tanpa layar yang membatasi,
Hanya ada kau dan aku, dalam cinta abadi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI